Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sriwijaya Air Bakal Ganti Pesawat Tua secara Bertahap

Kompas.com - 29/05/2019, 11:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul mengungkap akan mengganti pesawat-pesawat Sriwijaya Air ke pesawat baru secara bertahap. Hal ini dilakukan  guna meningkatkan performa pesawat dan keamanan penumpang.

"Ke depan itu kita akan ganti pesawat dengan yang baru-baru. Sekarang ini rata rata pesawat kita ada yang 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun kita akan semua ganti pesawatnya. Paling enggak banyak, kita akan beli 55 pesawat," kata Joseph di Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Kendati akan mengganti pesawat "tua" ke pesawat baru yang umurnya sekitar 8 tahun, Sriwijaya Air tak mengungkap kapan penggantian seluruh pesawat selesai. Namun yang pasti, pihaknya memastikan akan tetap mengganti pesawat secara bertahap.

Baca juga: Tekan Biaya, Sriwijaya Air Pangkas Sejumlah Rute

"Apakah akan selesai tahun depan atau akan selesai dua tahun lagi tapi secara bertahap akan kita ganti," ujar Joseph.

Ia tak mengungkap jenis pesawat apa yang akan menggantikan pesawat tua yang saat ini umurnya bervariasi antara 10-20 tahun.

"Pokoknya pesawat kita akan ganti sama yang baru baru semuanya. Ini masih rencana," ungkapnya.

Baca juga: Tarif Batas Atas Diturunkan, Ini Dampaknya untuk Sriwijaya Air

Di sisi lain, sejak diakusisi Garuda Indonesia Group November 2018, Joseph mengatakan pihaknya tidak membagi rute dengan pesawat berbuntut biru maupun berbuntut hijau, melainkan membagi pasar.

"Kita enggak ada bagi-bagi rute, yang ada hanyalah bagi-bagi market. Marketnya 'kan bervariasi ada yang premium, medium, low cost. Nah grup kita hadir di semua market itu," ungkap Joseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com