Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Perbaikan Bantalan Rel, Kemenhub Jamin Tak Ada Perubahan Jadwal KA

Kompas.com - 31/05/2019, 17:58 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada H-6 Lebaran Kereta Api (KA) Lodaya Tambahan dari Solo Balapan menuju Bandung mengalami gangguan dalam perjalanan, Kamis (30/5/2019).

Gerbong ketiga dari kereta tersebut anjlok dari relnya dan terjadi ketika kereta berada di KM 193-192 antara Stasiun Lebakjero dan Stasiun Nagreg, Provinsi Jawa Barat.

Ketua Harian Posko Mudik Nasional Kemenhub Arif Toha Tjahjagama mengatakan proses perbaikan kereta akan rampung pada Sabtu (31/5/2019) esok hari. Walaupun demikian, dirinya menjamin tidak akan ada perubahan jadwal keberangkatan KA.

Baca juga: KA Lodaya Anjlok, KAI Minta Maaf

"Tidak ada perubahan atau pembatalan keberangkatan. Semua penumpang tetap diberangkatkan dengan berbagai rekayasa," ujar dia di Jakarta, Jumat (31/5/2019).

Arif mengatakan, untuk memerbaiki bantalan rel, setidaknya membutuhkan 320 bantalan baru. Saat ini, sudah terpasang 84 bantalan di lokasi anjloknya KA Lodaya tersebut. Sementara hingga saat ini, baru tersedia 226 bantala .

"Kalau hari ini belum bisa selesai karena masih kekurangan 94 bantalan yang baru dikirim nanti malam," ujar Arief.

Baca juga: KA Lodaya Anjlok, Menhub Minta PT KAI Diperhatikan 2 Hal

Dengan kondisi bantalan rel yang masih dalam perbaikan, Arif mengatakan kereta masih bisa melaju dengan kecepatan 20 km/jam.

Jika perbaikan bantalan sudah rampung, kereta diharapkan kembali bisa melaju dalam kecepatan normal.

Untuk sementara, kereta dari arah Bandung menuju timur akan memutar melalui jalur utara ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Purwokerto, langsung ke Kroya untuk selanjutnya kembali ke jalur selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com