Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald Kasali: Akhirnya Mudik Aman dan Lancar

Kompas.com - 04/06/2019, 14:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Rhenald Kasali, mengatakan penyelenggaraan mudik Lebaran 2019 sudah sangat baik aman dan lancar. Kondisi ini, kata dia, sesuai dengan keinginan masyarakat Indonesia selama ini.

"Akhirnya kita bisa mencapai apa yang sudah lama kita inginkan dalam suasana mudik. Aman, lancar, modern, namun juga tetap Indonesia yaitu gotong-royong dan guyub rukun," kata Rhenald dalam keterangannya, Selasa (4/6/2019).

Menurut Rhenald, selama ini publik sudah menginginkan mudik atau pulang kampung dengan nyaman tanpa perlu berdesak-desakan. Seperti misalnya, memimpikan perjalanan naik kereta api yang begitu manusiawi dan ini sudah terwujud  beberapa tahun yang lalu.

Lalu impian jalanan yang tak lagi macet dan tak banyak korban. Capaian ini baru terlihat mulai tahun lalu.

Baca juga: Angka Kecelakaan Mudik 2019 Turun, Menhub Minta Tetap Waspada

"Tetapi jalan tol yang terhubung, yang membuat kita merasa lebih punya kepastian dalam bepergian bersama keluarga, lebih banyak behenlmat waktu dan biaya, terbebas dari macet dari ujung  sampai ke ujung, benar-benar kita rasakan mulai tahun ini," tuturnya.

"Terima kasih Presiden. Terima kasih  atas peran BUMN seperti Waskita Karya serta BUMD milik Pemprov Jawa Tengah dan Jawa Timur yang telah bekerja keras untuk mewujudkannya," tambah Rhenald.

Dia menilai, secara keseluruhan mudik kali ini memang jauh berbeda dan sangat lancar, jauh lebih aman serta menyenangkan dibandingan beberapa tahun belakangan. Apalagi, sarana berupa toilet bersih, rest area cukup banyak, dan polisi juga jauh lebih responsif serta ramah.

"Tinggal kini airport yang tak seramai tahun-tahun sebelumnya, karena pilihan transportasi semakin banyak dan terbuka. Bagi saya, ini adalah bukti kehebatan manajemen yang kedua di era ini, selain keberhasilan manajemen perhelatan Asian Games yang lalu yang melibatkan banyak pihak dan logistik yabg besar dan rumit," sebut Rhenald.

Baca juga: Ini Tips Hindari Peraturan yang Menjebak dari Maskapai saat Mudik

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan angka kecelakaan lalu lintas pada arus mudik 2019 hingga hingga H-2 Lebaran masih kecil dan menurun dibibandingkan tahun lalu.

Namun demikian, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta semua pihak terkait untuk tetap waspada.

"Alhamdullilah, dilaporkan ada penurunan 12-15 persen angka kecelakaan, namun demikian kami harus tetap waspada karena masih ada lagi hari rekreasi setelah kegiatan lebaran. Apalagi akan banyak bus-bus di area tempat wisata,” kata Budi dalam keterangannya, Selasa (4/6/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com