JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dan kepolisian telah mempersiapkan pengamanan demi kelancaran arus balik Lebaran 2019.
Salah satunya dilakukan di Pelabuhan Merak-Bakauheni guna mengantisipasi kemungkinan antrean kendaraan yang hendak menyeberang nanti.
"Terkait bagaimana mengatur arus balik dari Sumatera ke Jawa, pertama skema bongkar muat akan tetap kita lakukan," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (4/6/2019).
Baca juga: Kemenhub: Tidak Terjadi Puncak Kepadatan Ekstrem di Pelabuhan Merak
Budi menjelaskan, skema bongkar yang diterapkan ini lain pada hari biasanya. Kapal hanya melakukan muat penumpang dan kendaraan dilakukan ketika sandar di Pelabuhan Bakauheuni.
"Artinya di Bakauheni nanti hanya muat saja, itu langsung bongkar dan tidak muat. Jadi dari Bakauheni muat penumpang dan kendaraan, sampai ke Merak itu bongkar saja tapi tidak muat," ujarnya.
Skema ini tidak berlakunya pada semua dermaga di kedua pelabuhan yang selama ini dikenal sebagai penghubung Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Hanya sebagian yang menerapkan skenario ini guna memperlancar arus balik.
"Itu diberlakukan di dermaga 4, 5, dan 7. Jadi dermaga 5 dan 6 itu hanya muat di Bakauheni, kemudian 4, 5, dan 7 bongkar saja. Begitu selesai langsung berangkat lagi. Sailing time-nya rata-rata sama, kemudian boarding-nya kita seperti sepakati di bawah 45 menit," imbuhnya.
Baca juga: H-1 Lebaran, 23.000 Kendaraan Belum Menyeberang ke Sumatera
Selain di pelabuhan, lanjut Budi, pihaknya juga telah menentukan langkah antisipasi lain di jalan, baik tol maupun non tol. Jika terjadi kepadatan ketika menuju pelabuhan akan dibuka jalur lain yang memungkinkan untuk mengurai kepadatan kendaraan.
"Kemudian jika terjadi antrean sepanjnag 1 kilometer di entri poin di pelabuhan Bakauheni, maka pintu masuk kendaraan tol Lampung-Bakauheni akan dikeluarkan di simpang Hatta dan Kalianda. Apabila lebih dari 4 kilometer akan dikeluarkan di exit tol Sidomulyo. Jadi kepolisian punya skema juga antrean," sebutnya.
"Intinya kita akan memperlambat pergerakan kendaraan di jalan tol. Sehingga tidak memperpanjang antrean," tuturnya.
Baca juga: Ganjil-Genap di Merak-Bakauheni Dicabut, Ini Penjelasan Kemenhub
Ia menambahkan, cara lain ialah akan membebaskan data manifest di penjualan tiket pada arus balik mudik Lebaran nanti. Selama ini, untuk pembelian tiket sudah harus dilakukan dengan menggunakan KTP dan membayar dengan uang elektronik.
"Tapi banyak juga di antara pemudik KTP-nya belum seperti sekarang ini (KTP elektronik), itu kadang memperlambat proses atau saldo e-money kurang. Jadi kalau nanti seperti akan diberlakukan bebas jadi modelnya manual. Kapal yang bisa beropeasi 50 GT dengan port time sekitar 45 menit, jadi di luar dermaga tadi penuh enggak penuh harus sudah berangkat," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.