Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Imbau Warga Wonosobo Tak Lakukan Penerbangan Balon Udara Liar Lagi

Kompas.com - 06/06/2019, 18:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau warga Wonosobo untuk menghentikan kegiatan menerbangkan balon liar baik saat ini maupun tahun-tahun berikutnya. Sebab, penerbangan balon liar dapat mengganggu penerbangan pesawat udara.

"Saya mengimbau dengan segala kerendahan hati kepada warga di Wonosobo untuk menghentikan kegiatan itu," kata Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (6/6/2019).

Budi mengatakan penerbangan balon liar yang dibiarkan akan mengganggu pesawat-pesawat dan menjadi kualifikasi negara yang kurang baik bagi negara.

"Ini kalau dibiarkan selain mengganggu pesawat-pesawat yang terbang juga menjadi suatu kualifikasi yang kurang baik bagi negara kita. 'Kan kita ingin menjadi suatu negara yang dihargai di dunia," ucap Budi.

Budi juga menegaskan pihaknya sudah memerintahkan, Gubernur, Kapolda dan jajarannya untuk terus mencari para pelaku penerbangan balon. Sementara untuk para pelaku, Budi memerintahkan para pelaku berhenti sebelum pemerintah mengambil jalur pidana.

"Dari kemarin kami sudah berkoordinasi dengan AirNav, kapolda, dan bapak gubernur.  Penerbangan balon secara  liar dilarang bahkan pemerintah bisa memidanakan akibat kejadian ini," terangnya.

Adapun, kerja sama Kemenhub dengan AirNav ini adalah kembali membuat festival balon udara bertajuk “Java Traditional Balloon Festival 2019” di Stadion Hoegeng, Pekalongan pada Rabu (12/6). Sedangkan di Wonosobo digelar pada tanggal 15 Juni 2019 di Desa Wisata Pagerejo.

AirNav juga mengantisipasi pergerakan balon dengan menerbitkan Notam A2190/19 yang terbit 3 Juni 2019 dan Notam B2740/19 yang terbit 4 Juni 2019.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 28 pilot melihat balon udara liar terbang di ketinggian pesawat pada Rabu (5/6/2019). Para pilot tersebut kemudian melaporkan hal ini karena mengganggu rute penerbangan. Apalagi, rute penerbangan di atas Pulau Jawa termasuk penerbangan yang tersibuk di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com