Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

737 MAX Belum Bisa Terbang, Qatar Airways Tuntut Ganti Rugi ke Boeing

Kompas.com - 09/06/2019, 08:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Al Jazeera

DOHA, KOMPAS.com - Maskapai Qatar Airways dikabarkan bakal menuntut ganti rugi dari pabrikan pesawat Boeing. Ini lantaran dilarang terbangnya 3 unit pesawat Boeing 737 MAX yang dioperasikan oleh Air Italy.

Qatar Airways merupakan pemegang saham mayoritas Air Italy. Menyusul kecelakaan di Indonesia pada Oktober 2018 dan Ethiopia pada Maret 2019, pesawat Boeing 737 MAX di seluruh dunia dilarang terbang dan kontrak pemesanan senilai jutaan dollar AS pun dibatalkan.

"Di Qatar Airways kami tidak mengoperasikan satu pun pesawat MAX, (akan tetapi pelarangan terbang) memengaruhi investasi kami di Air Italy," kata CEO Qatar Airways Akbar El-Baker seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (9/6/2019).

Baca juga: CEO Boeing Minta Maaf kepada Keluarga Korban Kecelakaan 737 Max

El-Baker menyatakan, Air Italy mengoperasikan 3 unit pesawat Boeing 737 MAX dalam jajaran armadanya. Sehingga, pelarangan terbang terhadap pesawat jenis tersebut turut memengaruhi Qatar Airways sebagai pemegang saham.

Qatar Airways membeli 49 persen saham Air Italy pada tahun 2017. Air Italy adalah maskapai terbesar kedua di Italia setelah Alitalia, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh maskapai asal Abu Dhabi, Etihad.

"Boeing harus memberikan kami kompensasi karena pelarangan terbang," sebut El-Baker, tanpa menyebut potensi kerugian yang diderita maskapai yang dipimpinnya.

Baca juga: Soal 737 Max, Lion Air Masih Pertimbangkan Tuntut Ganti Rugi ke Boeing

Sementara itu, Qatar Airways juga tengah menjajaki ekspansi di bisnis kebandarudaraan. Qatar Airways dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk mencaplok 20 persen saham bandara Vnukovo di Rusia.

Bandara Vnukovo adalah bandara terbesar ketiga di Rusia dari sisi lalu lintas penumpang, yakni 21 juta orang pada 2018. Adapun bandara terbesar di Rusia adalah Bandara Sheremetyevo dan Domodedovo, yang masing-masing menampung 46 juta dan 29 juta penumpang pada tahun lalu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com