JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia memrediksi nilai tukar rupiah pada 2020 berada di kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.300 per dollar AS.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wardjiyo mengatakan, perkiraan nilai tukar tersebut didasarkan pada prospek perekonomian domestik dan global yang cenderung membaik ditahun tersebut, terutama dari sisi defisit transaksi berjalan Indonesia.
Dia mengatakan pada 2020 Neraca Pembayaran Indonesia diproyeksi akan terus menguat dan akan berlanjut, ditopang oleh peningkatan aliran masuk modal asing dan penurunan defisit transaksi berjalan.
"Nilai tukar yang membaik ini yang juga ditopang oleh pendalaman pasar keuangan yang terus dapat menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah maupun juga efisiensi pasar valas domestik," ujar Perry dalam rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Jakarta, Selasa (11/6/2019).
Baca: Rupiah Melemah, Stok Produk Impor di Toko Ritel Menurun
Aliran masuk modal asing diperkirakan meningkat lantaran prospek ekonomi yang membaik serta koordinasi kebijakan yang kuat antara pemerintah Indonesia dan berbagai otoritas terkait. Dengan demikian, defist transaksi berjalan bakal bisa dikendalikan dikisaran 2,5 sampai 3 persen dari produk domestik bruto.
Perry menjelaskan, proyeksi nilai tukar rupiah pada 2020 lebih baik dibandingkan dengan perkiraan rar-rata nilai tukar rupiah pada tahun ini yang dikisaran Rp 14.000 sampai Rp 14.400 per dollar AS.
Sebab tahun ini rupiah masih terpengaruh tekanan perekonomian global akibat perang dagang AS-China.
"Kalau dilihat secara eksternal, memang kinerjanya terkena dampak perlembangan ekonomi global, namun demikian bauran kebijakan yang konsisten ditempuh BI dan sinergi pemeritnah mampu jaga dampak negatif tersebut," ujar Perry.
Hingga 10 Juni 2019, Perry menjelaskan mengatakan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tercatat sebesar Rp 14.250 per dolar AS atau menguat 0,91 persen dibandingkan dengan level akhir 2018 yang sebesar Rp 14.380 per dollar AS. Sementara itu, secara rerata 2019 nilai tukar rupiah mencapai Rp 14.187 atau menguat 0,41 persen dibandingkan rerata 2018 sebesar Rp 14.246 per dollar AS.
"Nilai tukar rupiah yang terkendali juga menopang inflasi yang terjaga pada level yang rendah, sebagaimana diketahui pada bulan Mei inflasi tercatat 3,32 persen year on year," ujar Perry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.