Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Bakal Bayar Siapapun yang Bersedia Ponselnya Dilacak, Minat?

Kompas.com - 14/06/2019, 07:59 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber The Verge

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa yang Anda pikirkan jika ponsel Anda dilacak? Tentu Anda akan menolaknya mentah-mentah. Namun bagaimana jika Anda dibayar karena sudi memberikan ponsel Anda untuk dilacak?

Dikutip The Verge, Jumat (14/6/2019), Facebook, sebuah jejaring media sosial bersedia membayar siapapun yang sudi ponselnya dilacak. Pelacakan ini akan menggunakan aplikasi bernama Study.

Jika berminat, Anda tak perlu khawatir. Sebab, Facebook mengatakan tidak akan melihat konten spesifik apa pun, termasuk pesan, kata sandi, dan situs yang Anda kunjungi.

Pelacakan ini hanya memantau aplikasi aja saja yang diinstal pada ponsel seseorang, berapa lama waktu yang dihabiskan seseorang untuk membuka aplikasi tersebut, negara asal Anda, dan informasi maupun data tambahan lain yang berkaitan fitus spesifik yang Anda gunakan di aplikasi tersebut.

Baca juga: Facebook Bakal Buka 500 Lowongan Kerja Baru

Perlu menjadi catatan, aplikasi Study hanya bisa digunakan untuk orang berusia 18 tahun ke atas dan  pemilik Android. Sebab, Android dapat memberikan akses ponsel yang lebih dalam dari persetujuan pengguna terlebih dahulu.

Untuk usia pengguna, Facebook akan verifikasi merujuk pada usia pengguna di akun Facebook-nya. Pengguna pun harus memiliki akun Paypal untuk mendapat bayaran yang dijanjikan Facebook. Paypal mewajibkan penggunanya berusia 18 tahun ke atas, untuk itulah pelacakan ini hanya dikhususkan untuk pengguna 18 tahun ke atas.

Facebook mengatakan, pihaknya akan mereferensikan data lain tentang pengguna saat menganalisis dan melacak data. Tapi, data tersebut tidak akan ditautkan ke akun Anda atau digunakan untuk membuat Anda menjadi target iklan.

Baca juga: Milenial, Instagram dan Facebook Bisa Bikin Keuangan Tak Sehat

Sayangnya, Facebook tidak menyebutkan berapa banyak bayaran untuk pengguna yang bersedia dilacak. Yang pasti, dalam tulisan blog yang tayang beberapa waktu lalu, Facebook akan membayar semua peserta penelitian.

Aplikasi ini pun hanya akan diluncurkan di AS dan India, serta tak semua orang bisa mendaftar. Karena perusahaan akan memberikan link pendaftaran hanya melalui iklan yang mungkin Anda temukan.

Seorang juru bicara Facebook juga masih menolak berkomentar lebih banyak terkait seperti apa spesifikasi orang yang akan ditargetkan untuk penelitian ini dan  berapa banyak orang yang akan dibayar perusahaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com