Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Faktor yang Menyebabkan Penumpang Pesawat Turun di Lebaran 2019

Kompas.com - 14/06/2019, 13:58 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan mencatat terjadinya penurunan penumpang pesawat sebanyak 1.327.443 orang saat angkutan Lebaran 2019. Jika diprosentsekan, angka tersebut turun sebanyak 27,3 persen dibanding tahun lalu.

Lantas, apa penyebab pemudik yang menggunakan pesawat itu menurun pada angkutan lebaran tahun ini?

Kepala Badan Litbang Perhubungan, Sugihardjo mengatakan, penumpang pesawat mengalami penurunan salah satunya karena infrastruktur darat yang kian membaik. Untuk di Pulau Jawa, rata-rata pemudik memilih menggunakan jalur darat karena ingin menjajal Tol Trans Jawa.

“Wilayah Jawa turunnya memang pengaruh peningkatan moda jalan baik tol maupun angkutan umum serta kereta api," ujar Sugihardjo di Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/6/2019).

Baca: BPS: Januari-April 2019, Jumlah Penumpang Pesawat Anjlok 20,5 Persen

Selain itu, lanjut Sugihardjo, penyelenggaraan mudik gratis menggunakan kapal laut jadi penyumbang penurunan jumlah penumpang pesawat untuk ke luar Pulau Jawa.

“Kalau (penerbangan)antar pulau penurunannya berkat (mudik gratis program) CSR BUMN cukup membantu angkutan laut," kata Sugihardjo.

Faktor selanjutnya, yakni mahalnya harga tiket pesawat. Sebab, masyarakat rata-rata membeli tiket pesawat sebelum pemberlakuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 106 tahun 2019.

Harga tiket terendah yang dijual pada masa Lebaran 2019 meningkat antara 16 persen hingga 79,5 persen dengan kenaikan rata-rata sebesar 34,2 persen hingga 60,7 persen jika dibandingkan dengan lebaran tahun lalu.

“Sebelum periode lebaran (2019) masyarakat menerima (tarif) angkutan udara yang naik dibanding periode sebelumnya. Tapi pada H-7 sampai H+7 lebaran 2018 dibandingkan tahun sekarang justru tarifnya alami penurunan karena efektif PM 106 turun 12 sampai 16 persen,” kata Sugihardjo.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan mencatat terjadinya penurunan pemudik yang menggunakan pesawat di angkutan Lebaran 2019. Angka penurunan penumpang pesawat tersebut mencapai 27,37 persen.

Di musim mudik lebaran tahun lalu sejak H-7 hingga H+7 lebaran, tercatat ada 4.850.028 pemudik yang menggunakan moda transportasi udara. Di tahun ini, hanya ada 3.522.585 pemudik yang menggunakan pesawat.

Untuk pemudik yang menggunakan moda transportasi darat mengalami kenaikan sebesar 11,19 persen. Tahun lalu, jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi ini sebanyak 3,7 juta, sedangkan tahun ini naik menjadi 4,1 juta orang.

Sementara yang menggunakan kapal penyeberangan naik sebesar 0,43 persen dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu penumpangnya hanya 4,06 juta, di tahun ini meningkat menjadi 4,08 juta orang.

Sedangkan pemudik yang menggunakan kereta api naik sebesar 6,82 persen. Di tahun lalu, jumlah pemudik yang menggunakan KA hanya sebesar 4,7 juta orang, dan di tahun ini meningkat menjadi 5,08 juta orang.

Selanjutnya, pemudik yang menggunakan kapal laut pun meningkat sebanyak 8,77 persen. Pada tahub lalu, jumlah penumpangnya tercatat sebanyak 1,3 juta orang, sedangkan di tahun ini meningkat menjadi 1,4 juta orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com