Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSSI Ingin Klub Sepak Bola Indonesia Melantai di Pasar Modal

Kompas.com - 17/06/2019, 15:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto berharap semua klub sepak bola Indonesia melantai di pasar modal seperti halnya Bali United.

Menurut Iwan, sebuah klub yang melantai di bursa akan membuat keuangannya menjadi transparan. Dengan begitu, semua pihak bisa terlibat langsung menjadi pemilik saham di klub tersebut.

“Ketika sebuah klub melepas sahamnya akan menjadi semakin terbuka, dituntut makin akuntable, dan transparan. Ini yang kita ingin di sepak bola kita,” ujar Iwan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (17/6/2019).

Iwan menambahkan, banyak hal positif yang bisa didapat sebuah klub jika bermain di pasar modal. Salah satunya adalah dari segi finansial.

“Buat sepak bola Indonesia, kalau klub melepas saham, dia akan diawasi minimal oleh publik (selaku) pemegang saham. Kalau semua klub diawasi seperti itu, otomatis mereka dalam pembukuannya akan menyampaikan setiap tahun apa yang digunakan uangnya yang didapat dari publik untuk apa saja. Pasti ini bagus buat PSSI-nya,” kata Iwan.

Iwan pun mengaku siap mendukung klub sepak bola Indonesia yang ingin mengikuti jejak Bali United bermain di pasar modal.

“Yang semacam ini kan harus kami fasilitasi, apa yang dilakukan Bali United, apa yang diperlukan melalui regulasi, kami berusaha bantu semaksimal mungkin,” ucap dia.

Sebelumnya, PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) resmi tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai hari ini, Senin (17/6/2019).

Perseroan tersebut merupakan emiten klub sepak bola pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di Asia Tenggara.

Pada kesempatan kali ini, perseroan melepas sebanyak 2 miliar saham atau setara dengan 33,33 persen pada harga penawaran perdana yang ditetapkan sebesar Rp 175 per lembar saham. Total dana yang diraup dari IPO sebesar Rp 350 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com