Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suku Bunga Rendah, Bisnis Properti Australia Menggeliat

Kompas.com - 18/06/2019, 19:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis properti di Australia kembali menggeliat sejalan dengan membaiknya keyakinan konsumen. Ini terjadi setelah bank sentral Australia memangkas suku bunga acuan.

Reserve Bank of Australia memangkas suku bunga acuan dari 1,5 persen menjadi 1,25 persen yang merupakan rekor terendah. Kalangan ekonom meyakini bank sentral bakal kembali memangkas suku bunga satu hingga dua kali pada tahun ini.

Pemangkasan suku bunga disambut baik oleh para pembeli hunian dan investor properti. Kondisi ini ditambah dengan hasil pemilihan Federal baru-baru ini, di mana Partai Liberal tetap berkuasa untuk periode selanjutnya, sehingga memberikan kepastian lebih di pasar hunian di Australia.

Baca juga: Arus Migrasi Orang Kaya Dorong Pasar Properti Australia Tetap Tumbuh

Komisaris dan CEO pengembang Crown Group Iwan Sunito mengatakan, pihaknya melihat lonjakan kepercayaan dan aktivitas pembeli dalam dua minggu terakhir, sebagai reaksi dari hasil pemilihan umum. Hal ini diperkuat oleh keputusan terbaru dari Australian Prudential Regulation Authority (APRA) untuk melonggarkan pembatasan pinjaman bagi pembeli hunian.

Iwan menyebut, pihaknya melaporkan peningkatan penjualan secara eksponensial sejak Januari 2019, hingga mencapai 60 persen per bulan.

“Dari Januari, penjualan meningkat dua kali lipat dalam sebulan, lalu naik tiga kali lipat dari Februari ke Maret, lalu naik 25 persen menjadi 11 penjualan di bulan April," tutur Iwan dalam pernyataannya, Selasa (18/6/2019).

Baca juga: Investor Global Turut Dongkrak Bisnis Properti Domestik

Menurut Iwan, pihaknya menargetkan perolehan penjualan sebesar Rp 200 miliar pada minggu ini dan paruh kedua tahun 2019. Proyek baru yang tengah dibangun antara lain di Melbourne, Brisbane, dan Sydney.

"Kami berharap akan melihat lonjakan pembeli pada bulan Juni, Juli dan Agustus," tuturnya.

"Ini dikarenakan fundamental ekonomi Australia masih sehat, pertumbuhan ekonomi solid, suku bunga dan inflasi rendah, pengangguran masih rendah, dan sebagai hasil dari setiap kebijakan yang memungkinkan keuangan dijamin lebih cepat dan mudah akan menanamkan rasa percaya diri yang lebih luas di antara pembeli," sambungnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com