Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas Travel Fair 2019 Akan Perbanyak Paket Wisata Domestik

Kompas.com - 19/06/2019, 19:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Bisnis Harian Kompas Lukas Widjaja mengatakan,  Kompas Travel Fair tahun ini akan memperbanyak paket wisata dalam negeri. Selama ini rute perjalanan luar negeri memang paling banyak ditawarkan di acara tersebut karena peminatnya yang juga banyak.

"Tahun lalu seringkali sedikit banyak ada yang mengkritisi banyak wisata keluar negeri. Di 2019 ada beberapa hal yang dilakukan untuk memberikan porsi yang banyak ke wisata domestik," ujar Lukas di Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Oleh karena itu, KTF tahun ini membuat paket wisata domestik yang akan mengemas perjalanan wisata dalam negeri ke dalam paket yang menarik. Selain itu juga ada wisata halal dan wisata petualangan yang juga dikemas dalam KTF tahun ini.

Baca juga: Kompas Travel Fair 2019, Ada Paket Wisata Halal hingga Petualangan

General Manager Event Harian Kompas Lukminto Wibowo mengatakan, meski porsi wisata domestik ditambah, minat masyarakat untuk plesir ke luar negeri tetap tinggi. Tahun ini, Kompas menargetkan paket wisata yang ditawarkan di KTF memiliki porsi 30 persen.

"Tapi tergantung relasi kita, tenant yang bersedia masuk. Mudah-mudahan semua terpenuhi dan bisa membuat KTF punya warna yang lain," kata Lukminto.

Keberadaan wisata halal dan wisata petualangan akan menambah warna baru KTF tahun ini. Diketahui, Indonesia juga tengah mengembangkan beberapa daerah menjadi destinasi wisata halal, seperti Lombok.

Bahkan, Hotel Sofyan di Indonesia mendapat penghargaan internasional dalam kategori hotel halal. Namun, Lukminto mengakui bahwa pengelolaan kawasan halal di Indonesia belum tertata seperti di luar negeri.

Baca juga: Bidik 5 Juta Wisman Tahun Ini, Potensi Wisata Halal RI 10 Miliar Dollar AS

 

Ia mencontohkan Jepang dan Korea Selatan yang menerapkan kawasan khusus seperti halal park.

"Nanti kita coba buat paket halal untuk yang dalam dan luar negeri juga," kata Lukminto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com