Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diuji Skripsi oleh Sri Mulyani, Ini Cerita Mahasiswa FEB UI

Kompas.com - 21/06/2019, 11:12 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Empat mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menjalani sidang skripsi pada awal pekan ini. Berbeda dengan sidang skripsi pada umumnya, salah satu dosen pengujinya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sidang skripsi tentu menjadi puncak perjuangan seorang mahasiswa strata 1 untuk memperoleh gelar sarjana. Momen ini biasanya membuat sang mahasiswa gugup karena harus mempertanggungjawabkan penelitiannya di hadapan dosen penguji.

Apalagi, kalau yang duduk di bangku dosen penguji adalah seorang mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga pernah menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Salah satu dari empat mahasiswa tersebut membagikan ceritanya kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2019) pagi. Dia adalah mahasiswa Ilmu Ekonomi FEB UI angkatan 2015, Putra Prima Raka.

"Alhamdulillah akhirnya lancar. Meski sempat nervous (gugup) banget di awal, karena dapat kesempatan untuk present di depan Bu Menteri langsung," ujar Prima yang dihubungi melalui WhatsApp.

Baca juga: Ketika Sri Mulyani Jadi Penguji Sidang Skripsi Mahasiswa UI...

Sidang yang dijalani Prima berlangsung pada Selasa (18/6/2019) dengan tema The Impact of Intermediate Input Import on Indonesia’s Manufacturing Export Performance of the Global and Non-Global Production Network: Firm-Level Data Analysis.

Ia menjadi salah satu orang yang ditunjuk oleh departemen di kampusnya untuk menyampaikan hasil penelitiannya di depan SMI.

"Dari Departemen Ilmu Ekonomi ada empat orang yang ditunjuk untuk present langsung di depan Bu Menteri. Ada saya, Khaira, Mendra dan Meila. Memang pertimbangannya adalah topik skripsi yang menarik, namun juga relevan dengan kondisi saat ini," ujar Prima.

Persiapan hadapi sidang

Prima mengaku gugup karena mendapatkan kesempatan berharga menyampaikan gagasannya di hadapan seorang menteri.

"Tapi ini memang kesempatan yang jarang, jadi senang banget juga rasanya. Diberi pemberitahuannya itu Kamis 13 Juni (H-5 sidang), langsung susah tidur malam itu," ucap Prima.

Meskipun begitu, progres persiapan sidang yang dilakukan Prima sudah mencapai tahap pembuatan PPT, sehingga tidak banyak menyita waktu untuk persiapan yang lainnya, terutama kesiapan mental dan penguasaan materi.

"Tapi untungnya saat itu memang skripsi saya sudah selesai, dan sedang proses membuat file PPT-nya. Jadi meskipun mepet dan enggak bisa tidur tapi persiapannya Alhamdulillah sudah lumayan," ucap Prima.

Prima tidak ingin melewatkan kesempatan ini begitu saja. Ia mempersiapkan diri seoptimal mungkin agar sidang skripsinya dapat berjalan lancar.

"Ini kesempatan langka bisa langsung menyampaikan ide dan penemuan saya ke Bu Menteri. Mungkin bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup. Terutama memang saya ingin setelah ini ada riset-riset baru yang bisa melengkapi riset saya. Makanya begitu dikasih tahu, langsung latihan dan latihan," kata Prima.

Baca juga: Viral, Curhat Dosen tentang Mahasiswa yang Lagi Skripsi

Suasana Sidang

Selama sidang yang berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam itu, Prima menyebut sosok Sri Mulyani banyak memberi masukan yang membangun dan memberikan pertanyaan yang tajam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com