Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Kura-Kura Darat, Modal Sejuta Bisa Cuan Puluhan Juta (2)

Kompas.com - 21/06/2019, 15:00 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada yang lebih mengasikan dari hobi yang menghasilkan uang. Begitu kata Triadjie Wahyu El Haq (28), pemuda asal Bekasi, Jawa Barat.

Berawal dari hobinya memelihara kura-kura darat sejak 2014, pundi-pundi rupiah sudah banyak mendarat di kantongnya.

Hal ini lantaran Aji, begitu sapaannya, juga berbinis dari kura-kura yang ia pelihara setiap hari. Soal harha jual, jangan tanya, kura-kura darat punya nilai yang mahal.

Untuk ukuran baby atau sekitar 5 cm, harga kura-kura darat jenis Red Footed Tort, harganya Rp 1,2 juta - Rp 1,7 juta per ekor. Setelah 4-5 tahun harganya bisa jadi Rp 7 juta - Rp 8 juta per ekor.

Adalagi jenis Cherry Head Tort Rp 1,3 juta - Rp 2 juta per ekor ukuran baby, setelah 4-5 tahun jadi Rp 8 juta - Rp 10 juta per ekor.

Sementara untuk jenis Sulcata Tort dihargai Rp 1,5-2 juta untuk ukuran baby. Setelah 5-6 tahun, harga jualnya mencapai Rp 7 juta -15 juta per ekor.

Harga jual kura-kura darat bisa lebih dari harga di atas, sebab kata Aji banyak hal yang menjadi acuan.

"Harga juga tergantung dari motif/warna/jumlah dan bentuk scutes (kotak-kotak di tempurung bagian atas) si kura itu sendiri," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (18/6/2019)

"Normalnya kura memiliki 13 scutes, semakin banyak atau sedikit jumlah scutes akan meningkatkan harga. Apa lagi bentuk scutesnya simetris," sambung dia.

Aji sudah banyak menjual kura-kura peliharaannya. Bahkan ia pernah menjual hingga lebih dari Rp 50 juta untuk berbagai jenis kura-kuranya.

Bapak satu anak ini menilai bisnis kura-kura darat sangat menjanjikan, bahkan ia memastikan adanya keuntungan dari penjulan kura-kira darat.

Apalagi, bila warna kura-kura lebih cerah dibanding yang sejenisnya, maka harga akan semakin tinggi dari pasaran karena potensial dijadikan hewan kontes.

Kontes kura-kura membutuhkan kemulusan atau kesempurnaan (tidak ada cacat) anatomi kura-kura mulai dari kuku, ekor dan bagian tubuh lainnya.

"Nah buat menjual kura-kura berpotensi kontes, maka penjual biasanya mencari 'bibit' kura-kura yang sangat berpotensi karena cuannya akan lebih terasa," kata Aji.

"Dari harga sendiri mulai dari jutaan, hingga ratusan juta rupiah. Jangan kaget, ini lumrah. ingat, hobi kadang buat orang enggak perduli harga barang," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com