Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perang Dagang, BI Harap Jangan Sampai Ada Penambahan Tarif Impor

Kompas.com - 22/06/2019, 09:05 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta Presiden China Xi Jinping bakal melakukan pertemuan di KTT G20 pekan depan. Keduanya bakal melakukan pertemuan pada 27 hingga 28 Juni 2019 untuk membahas konflik perdagangan yang kembali memanas sejak awal tahun.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun berharap hasil pertemuan kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut bisa memberikan hasil yang positif. Terutama, agar ancaman yang sebelumnya sempat diungkapkan oleh Trump tidak terealisasi.

"Kita semua berharap akan ada hal positif ke sana. Setidaknya tarif yang sudah ada jangan ditambah lagi dan sebenarnya masalahnya kan sudah ada 200 miliar dollar AS yang dikenakan tarif," ujar dia di Jakarta, Jumat (22/6/2019).

Baca juga: China Optimistis Pertemuan Xi Jinping-Trump akan Hasilkan Hal Positif

"Jadi jangan sampai kemudian tarifnya ditingkatkan atau kemudian jumlah komoditas atau jumlahnya ditingkatkan lagi," lanjut dia,

Sebagai informasi, Amerika Serikat telah mengenakan tarif 25 persen untuk barang-barang China senilai 250 miliar dollar AS, mulai dari semikonduktor hingga furnitur, yang diimpor ke Amerika Serikat.

Trump pun telah mengancam bakal mengenakan tarif pada barang lain senilai 325 miliar dollar AS, mencakup hampir semua produk impor China yang tersisa, termasuk produk-produk seperti ponsel, komputer dan pakaian.

"Mudah-mudahan sudah ada resolusi dan progress yang lebih baik dan tentu saja u hal-hal yang harus dimonitor dan kita cermati dan tunggu dengan berharap kedua pemimpin negara bisa memberikan solusi yang baik," ujar Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com