Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Dagang, Jangan Terlalu Berharap pada Pertemuan Trump-Xi Jinping

Kompas.com - 24/06/2019, 13:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Investor seharusnya tidak terlalu berharap terhadap pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Jepang pekan ini.

Menurut Carson Block, investor saham yang juga pendiri Muddy Waters Research, media di China tak menunjukkan Beijing akan tunduk kepada keputusan AS dan tengah mempersiapkan pertempuran geopolitik yang panjang.

"Saya tidak berpikir kita akan memiliki pemulihan hubungan di sini. Media China tampaknya menggali dan tidak melunakkan nadanya. Saya pikir, mereka sedang mempersiapkan pertempuran geopolitik yang panjang dengan Barat," kata Block dikutip CNBC, Senin (24/6/2019).

Baca juga: China Optimistis Pertemuan Xi Jinping-Trump akan Hasilkan Hal Positif

Dia pun mengatakan, Beijing telah menemukan cara menggunakan pasar terbuka dan ekonomi terhadap negara-negara Barat melalui pengaruhnya di perusahaan China.

"Pada akhirnya, tidak ada bisnis di daratan China yang bertindak independen lepas dari pengaruh pemerintah atau hanya komersial semata," ucap Block yang  telah tinggal di China dalam selama 6 tahun.

Dia mencontohkan Huawei dan ZTE, yang menurut Block membangun perusahaan mereka seiring dengan visi pemerintah China.

“Ketika Ericsson dan Nokia memberhentikan karyawan, Huawei merekrut mereka di Swedia dan Norwegia. Bukan karena itu adalah keputusan komersial yang baik, tetapi karena visi jangka panjang pemerintah China," sebut Block.

AS-China sendiri telah terlibat dalam perang dagang selama 1 tahun lebih. Kedua negara telah melakukan berbagai cara hingga mengenakan tarif terhadap barang buatannya satu sama lain senilai miliaran dollar. Hal ini membuat persaingan dagang semakin ketat dan mengurangi prospek ekonomi AS.

Trump dan Xi Jinping dijadwalkan akan bertemu pada KTT G20 di Jepang minggu ini. Kedua pemimpin adidaya ini diharapkan membahas kesepakatan perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com