Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Cetak Laba Rp 4,2 Triliun di Kuartal I 2019

Kompas.com - 24/06/2019, 19:22 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) memperoleh laba bersih sebesar Rp 4,2 triliun di kuartal I 2019. Hasil tersebut diperoleh dari upaya perseroan seperti pertumbuhan penjualan, peningkatan kinerja operasi dan keuangan, serta efisiensi operasi.

Pada kuartal I 2019 ini, PLN mencatatkan realisasi kinerja yang lebih baik dari periodr yang sama tahun lalu. Hal ini tercermin dari penjualan tenaga listrik yang meningkat 6,11 persen atau sebesar Rp 3,8 triliun.

Peningkatan ini ditopang oleh pertumbuhan pelanggan yang naik sebesar 3,8 juta dengan daya terjual sebesar 3,04 Terra Watt hour (TWh) dari periode yang sama tahun lalu (year on year). Kenaikan konsumsi listrik ini didominasi oleh pertumbuhan pelanggan sektor bisnis yaitu sebesar 6,76 persen atau 10.613 GWh (Giga Watt Hour).

"Peningkatan laba di kuartal I 2019 ini merupakan buah keringat para pegawai yang berhasil meningkatkan penjualan listrik, melakukan efisiensi di berbagai sektor, dan meningkatkan kinerja operasi sehingga selisih keuntungan sebelum pajak bisa meningkat hingga 10,6 triliun rupiah dari triwulan I tahun lalu." ujar Plt. Direktur Utama PLN Djoko R. Abumanan dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/6/2019).

Selain pertumbuhan penjualan dan pelanggan, PLN juga berhasil meningkatkan kinerja operasi melalui penurunan biaya sewa pembangkit. Dengan beroperasinya Gardu Induk (GI) khususnya di daerah Sumatera dan Kalimantan, PLN telah menghemat Rp 667 miliar dari efisiensi biaya sewa pembangkit.

Selain dari biaya sewa, volume pemakaian BBM untuk pembangkit pun turun sebesar 98 ribu Kilo Liter (KL) dibandingkan pemakaian pada April 2018, harga rata-rata pun mengalami penurunan dari Rp. 11.058/liter menjadi Rp. 8.835/liter di kuartal I 2019. Disamping itu, perseroan juga berhasil menurunkan biaya pemeliharaan sebesar Rp 183 miliar.

"Membaiknya kinerja perusahaan juga ditopang oleh penguatan kurs mata uang rupiah dan penurunan harga ICP (Indonesian Crude Price)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com