Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Nasib Karyawan Giant yang Gerainya Ditutup, Ini Tanggapan Manajemen

Kompas.com - 26/06/2019, 10:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur PT Hero Supermarket Tbk Hadrianus Wahyu Trikusumo membenarkan Giant akan menutup 6 buah gerainya tanggal 28 Juli 2019 mendatang.

Terkait nasib karyawan Giant yang terdampak penutupan gerai, Hadrianus mengatakan karyawan dapat mengajukan diri untuk dapat bertugas di unit bisnis HERO yang lain, seperti Guardian dan IKEA.

"Rekan kerja dapat mengajukan diri untuk dapat bertugas di unit bisnis kami yang lain dan kami akan berupaya memberikan peluang di masa depan jika memungkinkan," kata Hadrianus Wahyu Trikusumo kepada Kompas.com melalui surel, Rabu (26/6/2019).

Hadrianus mengakui, perubahan ini akan menjadi periode sulit bagi karyawan terdampak. Tapi, pihaknya memastikan transisi karyawan yang mengajukan diri ke unit bisnis lain bisa berjalan optimal dan adil.

Baca: Tutup Sejumlah Toko di Jabodetabek, Giant Tebar Diskon Hingga 50 Persen

"Kami telah mengkomunikasikan hal ini dengan jelas kepada rekan kerja dan telah berusaha seoptimal mungkin untuk memperlancar transisi, serta memperlakukan semua dengan adil dan penuh rasa hormat," kata Hadrianus

Namun, dia tak dapat menyebutkan besaran karyawan yang terkena PHK maupun besaran uang pesangon. Tapi yang pasti, segala keputusan yang diambil dalam perubahan bisnisnya mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia.

"Kami tidak dapat memberikan informasi ini secara spesifik. Tapi kami akan selalu memastikan bahwa perubahan dalam bisnis kami selalu mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia," jelas Hadrianus.

Akui Ada Persaingan

Hadrianus menjelaskan, penutupan sejumlah gerai ini sebagai akibat karena meningkatnya persaingan dalam bidang ritel dalam beberapa tahun terakhir.

"Ritel makanan di Indonesia mengalami peningkatan persaingan dalam beberapa tahun terakhir karena perubahan pola belanja konsumen," ujar Hadrianus.

Meski Giant adalah brand yang kuat, kata Hadrianus, pihaknya harus terus beradaptasi untuk bersaing secara efektif dengan menerapkan program multi-year transformation, yaitu dengan mengubah dan menyegarkan bisnis.

"Kami harus mengubah dan menyegarkan kembali penawaran untuk pelanggan guna memastikan kualitas, serta meningkatkan produktivitas toko untuk keuntungan pelanggan dan keamanan rekan kerja kami," kata Hadrianus.

Adapun strategi jangka panjang yang dilakukan HERO meliputi penataan ulang ruang usaha, meningkatkan kualitas, skala dan kesegaran di seluruh toko, serta menyesuaikan general merchandise. HERO pun perlu melakukan investasi di sejumlah tokonya, menurunkan biaya, dan meningkatkan produktifitas bisnis. 

Hadrianus pun tak memungkiri mengatasi sejumlah tantangan di atas akan memerlukan banyak waktu, sehingga perbaikan ini akan dilakukan secara bertahap seiring waktu.

"Kami sedang melakukan perbaikan namun membutuhkan waktu mengimplementasikan program multi year transformations untuk mencapai perbaikan jangka Panjang. Didukung oleh semua rekan kerja di semua unit bisnis, kami akan membangun bisnis yang lebih baik dan berkelanjutan dari waktu ke waktu," terang Hadrianus.

Sebagai informasi, pendapatan HERO di kuartal I 2019 naik tipis sebesar Rp 3,06 triliun dari Rp 3,04 triliun di kuartal yang sama tahun 2018. Sementara rugi tahunan turun dari Rp 4,13 miliar menjadi Rp 3,52 miliar.

HERO juga mencatatkan kerugian perusahaan yang meningkat di tahun 2018, menjadi 1,25 triliun dari Rp 249 miliar di tahun 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com