JAKARTA, KOMPAS.com - Bali United menjadi klub sepak bola pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Beberapa klub sepak bola juga berencana mengikuti jejak Bali United, masih dalam tahap penjajakan. Sebut saja Persija, Persib, dan Arema.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, pasar modal memiliki potensi yang menarik bagi klub sepak bola yang ingin permodalannya tumbuh. Apalagi industri olah raga di Indonesia tengah menggeliat.
"Hal yang perlu menjadi perhatian klub sepak bola dan perusahaan tercatat lainnnya adalah menyiapkan sifting yang tadinya tertutup menjadi terbuka," ujar Nyoman di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Dengan tercatatnya saham perusahaan yang menaungi klub sepak bola, maka akan masuk ke ranah publik. Sebelum IPO, perlu ada persiapan administrasi yany matang.
Nyoman mengatakan, dengan hasil IPO, klub sepak bola dapat memperoleh berbagai keuntungan. Dengan tambahan modal, klub tersebut dapat membenahi manajemennya serta kualitas pemain yang lebih baik.
"Dengan dana yang dimiliki bisa meng-hire para profesional jadi kualitas permainan dan achievement lebih tinggi akan terbuka," kata Nyoman.
Kemudian, dari segi fasilitas juga akan lebih baik. Nyoman mengatakan, beberapa klub sepak bola telah menghubungi BEI untuk rencana IPO. Tiga klub sepak bola yang sudah mengatur waktu pertemuan dengan BEI yakni Persebaya, Persib, dan Persija.
"Kita harapkan banti bisa bergabung untuk bisa utilisasi rising fund di pasar modal," kata Nyoman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.