Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan AS dan China Lancar di G20, Rupiah Bisa Menguat Terbatas

Kompas.com - 30/06/2019, 15:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertemuan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berjalan lancar dan memberi harapan ketegangan perdagangan dua negara itu bakal cair.

Analis memproyeksikan, sentimen ini akan membuat nilai tukar rupiah bisa menguat secara terbatas pada Senin (1/7/2019). 

Mengutip Bloomberg di pasar spot, Jumat (28/6/2019), rupiah tercatat menguat 0,10 persen Rp 14.126 per dollar AS. 

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong mengatakan, rupiah di akhir pekan ini menguat karena pelaku pasar cenderung wait and see menunggu hasil pertemuan AS dan China di Konferensi Tingkat Tingi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. 

Dari dalam negeri, rupiah juga didukung menguat karena keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai hasil pemilihan presiden telah diputuskan dan membuat kondisi politik dalam negeri membaik. 

Baca juga: AS-China Sepakat Berunding Lagi, Trump Tak Akan Kenakan Kenaikan Tarif Baru

Penguatan rupiah ini, Lukman perkirakan akan berlanjut pada perdagangan, Senin (1/7/2019). Sentimen positif datang dari lancarnya pertemuan AS dan China dan membawa pada keputusan bahwa AS tidak akan mengenakan tambahan bea masuk baru bagi impor produk China. 

"Kemungkinan rupiah besok akan menguat terbatas karena Bank Indonesia (BI) akan membatasi penguatan rupiah tidak berada di bawah Rp 14.000 per dollar AS," kata Lukman. 

Lukman memproyeksikan rentang rupiah besok berada di Rp 14.050 per dollar AS hingga Rp 14.150 per dollar AS. (Danielisa Putriadita)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Pertemuan AS dan China di KTT G20 lancar, rupiah bisa menguat terbatas 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com