Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Ritel Ketat, ITC Permata Hijau Mulai Lesu

Kompas.com - 01/07/2019, 08:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketatnya persaingan bisnis retail, membuat beberapa bisnis retail hypermarket ditelan zaman. Grand ITC Permata Hijau salah satunya, pusat perbelanjaan bergaya mediterania yang sempat menjadi titik area komersial pada awal 2000-an, kini mulai lesu.

ITC Permata Hijau, bahkan terlihat masih yang sangat lengang pada Minggu pukul 12:00 WIB.

Di lantai satu, beberapa pekerja toko baju dan aksesoris masih terlihat bersiap membuka gerainya. Bahkan setiap empat toko yang menjajakan barang, terdapat dua sampai empat kios yang kosong berjejer.

Sementara pengunjung banyak mengarah ke area foodcourt di lantai 5 yang diisi oleh KFC, AW, hingga Pizza Hut. Pusat perbelanjaan 5 lantai dan satu area perkantoran di lantai 6 ini, bahkan sepi pengunjung dan kios di lantai 2A dan 3.

Baca juga: Setelah Tanah Abang, Dirjen Pajak Sosialisasi Tax Amnesty di ITC Mangga Dua

"Toko di seberang tadinya adalah toko baju. Dia baru saja tutup akhir bulan ini, entah pindah atau mau disewakan ke orang lain," jelas Mae (22) yang sudah 2 tahun menjual pakaian perempuan di lantai 4 ITC Permata Hijau.

Pihaknya mengakui bahwa sejak akhir 2018 jumlah pengunjung yang berbelanja makin surut. Memasuki akhir semester I 2019, bahkan pendapatan tokonya yang berukuran 3×3 meter persegi hanya bisa berkisar Rp 200.000 -Rp 300.000 per hari.

"Biasanya kami bisa mencapai penjualan lebih dari sejuta per hari pada 2017. Bila dibandingkan tahun ini, 2017 jauh lebih ramai dari sisi pengunjung dan pembelian. Tapi sejak awal 2019, entah kenapa sepi, dapat Rp 200.000 sudah untung," ucap Mae, Minggu (30/6/2019).

Menurut dia, pihaknya menyewa kios sebesar Rp 27 juta per tahun. Namun dia tidak membuka berapa persen kenaikan biaya sewa sejak berjualan tahun 2017.

"Kalau ada kenaikan biaya sewa, itu pasti. Tapi tak bisa sebutkan persisnya," sebut Mae.

Mae berpendapat kini banyak pelanggan lebih ingin mencari barang secara online atau dekat dengan tempat tinggalnya, sehingga tidak perlu mendatangi pusat perbelanjaan. "Sayangnya kami juga tidak membuka lapak online, hanya ini saja," ujarnya.

Baca juga: Darmin: Industri Ritel Enggak akan Sekaligus Rontok

Sementara itu Kati (50), penjaga kios Bag's Station di lantai 5, berkata dalam beberapa hari tokonya bisa tidak menjual satu item sama sekali.

"Tas juga bukan kebutuhan sehari-hari, jadi tidak selalu dicari. Tetapi selain itu, kondisi pengunjung di sini tidak banyak, padahal akhir pekan. Tidak berbeda jauh dengan hari kerja seperti biasa," kata Kati yang sudah berjaga selama setahun di Grand ITC Permata Hijau.

Sejak awal 2019, penjualan terbanyak yang didapat tokonya berjumlah tiga item atau setara Rp 1juta. "Tapi itu sangat jarang. Pernah beberapa hari tidak ada pembelian sama sekali," imbuh Kati.

Kati berkata keadaan ekonomi menjadi alasan orang tidak banyak melakukan pembelian.

"Selain itu, memang kawasan ini sepi. Sekalipun ramai, itu ada di bagian makanan di lantai 5 atau Carrefour di lantai dasar," ujarnya.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com