Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Banyak Negara Berharap Bisa Tumbuh Secepat Indonesia

Kompas.com - 01/07/2019, 15:35 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomiTHINKSTOCKS Ilustrasi pertumbuhan ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan ekonomiTHINKSTOCKS Ilustrasi pertumbuhan ekonomi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia menilai Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di kisaran 5 persen per tahun di tengah gejolak ekonomi global.

Capaian itu, menurut Bank Dunia, membuat banyak negara ingin mengikuti jejak Indonesia yakni pertumbuhan ekonomi yang stabil di tengah gejolak ekonomi dunia.

"Banyak negara berharap bisa tumbuh secepat Indonesia," ujar Lead Economist World Bank Indonesia Frederico Gil Sander di Jakarta, Senin (1/7/2019).

"Saya sendiri berasal dari Brasil namun proyeksi pertumbuhannya hanya 1,5 persen," sambungnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Melandai di Kuartal II 2019, Mengapa?

Bank Dunia sendiri memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1 persen pada 2019. Adapun pada 2020 mendatang, ekonomi diprediksi bisa tumbuh 5,2 persen.

Meski begitu ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia bila pemerintah melakukan serangkaian reformasi pembangunan.

Antara lain di bidang sumberdaya manusia (SDM), mempercepat pembangunan infrastruktur dan mengelola aset natural Indonesia yakni kekayaan sumberdaya alam (SDA).

Baca juga: Agar Pertumbuhan Ekonomi Tak Stagnan di 5,3 Persen, Ini Strategi Pemerintah

Bank Dunia mengingatkan Indonesia untuk mewaspadai risiko-risiko global yang bisa mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Risiko tersebut yakni eskalasi tensi perdagangan, melambatnya ekonomi China, hingga tekanan keuangan di pasar egara berkembang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com