Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan Asosiasi Logistik soal Pengiriman Barang dengan Pesawat...

Kompas.com - 03/07/2019, 16:11 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) meminta maskapai dan operator bandara mempercepat proses persiapan dan pengambilan barang pengiriman melalui pesawat.

Saat ini, kata Ketua Umum ALI Zaldy Ilham Masita, proses persiapan pengiriman barang di bandara memakan waktu hingga 4 jam lamanya.

"4 jam sebelum take off itu sudah harus masuk ke kargo dan 2 jam setelah mendarat baru bisa diambil. Jadi butuh 6 jam itu, kami rugi waktu," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/7/2019).

Baca juga: Industri Pengiriman Ekspres Tak Terpengaruh Diskon Harga Tiket Pesawat

Menurut Zaldy, pengiriman barang melalui kargo pesawat tidak masuk akal karena waktu proses di darat lebih lama ketimbang pengirimanya melalui udara.

ia mencontohkan pengiriman barang Jakarta-Surabaya yang hanya memakan waktu 1 jam penerbangan. Namun waktu proses barang tersebut mencapai 6 jam di darat.

"Kan enggak make sense. kami harapkan ke maskapai termasuk bandara itu proses di daratnya itu cepat. Karena ini kan lewat udara, sudah bayar mahal masa lama," kata dia.

Menurut Zaldy, lamanya proses pengiriman barang tersebut disebabkan faktor terminal kargo di Bandara Soekarno-Hatta yang belum dikembangkan.

Baca juga: Strategi Garuda di Bisnis Logistik, Gandeng Go-Jek hingga Drone Kargo

Padahal, kata dia, terminal penumpang sudah dikembangkan mulai dari dari Terminal 2 hingga Terminal 3 yang letaknya cukup jauh dari terminal kargo.

"Terminal kargonya enggak pernah diekspansi, di situ-situ aja. Jadi mobil mereka itu kalau mau ngambil lama benar," ucapnya.

Adapun terkait harga, Zaldy tidak mempersoalkannya. Sebab menurut dia, harga kargo pesawat saat ini merupakan harga normal.

Memang lebih mahal dari harga kargo sebelumnya yang merupakan harga yang under value.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com