Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Teknologi untuk Angkat Daya Saing Nelayan

Kompas.com - 03/07/2019, 22:54 WIB
Desy Kristi Yanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sejumlah inovasi teknologi dikembangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memajukan potensi yang dimiliki masyarakat maritim, terutama para nelayan.

"Kita sebenarnya sudah punya kebudayaan maritim yang luar biasa, namun sekarang ini mulai terpinggirkan. Untuk mengangkat kembali, kita mendorong khususnya nelayan untuk mampu bersaing dengan menggunakan inovasi teknologi," ujar Kepala Badan Riset dan SDM KKP, Prof. Sjarief Widjaja, pada Rabu (3/7/2019).

Sjarief mengatakan, beberapa inovasi teknologi sudah mulai digunakan, seperti lampu LED dan aplikasi laut nusantara.

"Kehadiran lampu LED yang bisa dicelupkan ke dalam air ini langsung disambut antusias oleh nelayan karena bisa menghemat penggunaan lampu dari 6.000 watt menjadi 400 watt," katanya.

Baca juga: Dalam Setahun, Potensi Maritim Indonesia Capai 1,3 Triliun Dollar AS

Menurut dia, teknologi tersebut harus bisa segera dikuasai masyarakat agar tidak kalah saing dengan masyarakat di kota.

“ Bisa juga dengan pembentukan small factory di wilayah yang kaya akan sumber daya alam. Misalnya rumput laut yang saat ini masih impor. Padahal persediaan kita banyak. Kalau dijadikan small factory, Indonesia bisa menjadi supplier utama," tuturnya.

Selain itu, nelayan juga dipermudah untuk mencari tahu daerah yang mengandung populasi ikan terbanyak setiap harinya, dengan keberadaan laut nusantara yang mengirimkan data dari satelit ke stasiun bumi, kemudian dikirimkan ke operator seluler yang nantinya dibagikan kepada para nelayan.

Tak cukup sampai di situ, penerapan inovasi teknologi ini juga perlu diimbangi dengan edukasi yang cukup.

“Untuk saat ini kita punya penyuluh - penyuluh lapangan, kita punya sekolah - sekolah politeknik, termasuk juga taruna - taruna, jadi mereka mendampingi secara terus menerus dari kelompok ini," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com