Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal ITC Sepi, Ini Kata Asosiasi

Kompas.com - 04/07/2019, 19:24 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pusat perbelanjaan grosir seperti ITC sempat menjadi primadona beberapa tahun lalu. Dengan pilihan yang beragam serta harga yang cenderung kompetitif, ditambah bisa menawar ketika bertransaksi menjadi nilai lebih ITC jika dibandingkan dengan pusat perbelanjaan lain.

Namun, eksistensi ITC belakangan kian redup. Beberapa ITC diberitakan kian sepi, bahkan banyak toko-toko di ITC yang ditutup untuk kemudian dijual atau disewakan secara online.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Tutum Rahanta mengatakan, fenomena sepinya ITC bakal terus terjadi jika pemilik toko hingga pengelola tidak melakukan transformasi. Sebab, kini pola konsumsi masyarakat kian bergeser.

"Sejak ritel drop, ke depan pasti akan membesar penutupan atau sepinya ITC ini, kalau mereka tidak berevolusi mengikuti perubahan ini," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (4/7/2019).

Baca juga: Soal ITC Sepi, Ini Kata Pengelola

Dia mengatakan, para pelaku industri di sektor ini tidak semuanya bisa cepat tanggap menghadapi perubahan pola konsumsi yang begitu pesat yang didorong oleh digitalisasi ini.

Tutum mengilustrasikan, jika lima hingga 10 tahun yang lalu industri ritel dengan toko fisik tengah berjaya, dua hingga tiga tahun belakangan semuanya berubah begitu cepat. Sementara, para pemilik toko umumnya sudah tak lagi berusia muda.

"Saat mereka buka, umur mereka berapa? Sekarang berubah begini, mereka juga mau merubah secara drastis ada yang bisa ada yang tidak, ada yang memang tidak ingin melakukan aktivitas itu akhirnya nongkrong sampai pensiun," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com