Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wujudkan Janji Jokowi, Kemensos Kirim 10 SDM PKH Studi Banding ke Filipina

Kompas.com - 08/07/2019, 12:48 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementrian Sosial (Kemensos) telah mengirim 10 Sumber Daya Manusia (SDM) Program Keluarga Harapan (PKH) atau program bantuan sosial melakukan studi banding ke Filipina selama 1 minggu.

Pengiriman ini guna mewujudkan janji Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan meningkatkan kualitas SDM PKH agar target graduasi 800.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH bisa terwujud.

Menteri Sosial Agung Gumiwang Kartasamita mengatakan, 10 SDM tersebut telah melalui berbagai proses seleksi ketat pada bulan April dan Mei.

“Mereka menjalani seleksi yang ketat dan dinyatakan layak untuk mengikuti studi banding ke Filipina," kata Agung Gumiwang Kartasamita dalam siaran pers, Senin (8/7/2019).

Baca juga: 100.000 Botol Sabun Pesanan Jokowi Sudah Dikirim, Eli "Lulus" dari PKH

Adapun kreteria penilaian antara lain dibedakan tergantung tenaga ahli. Untuk Tenaga Ahli Pusat, berkinerja baik berdasarkan penilaian kinerja tahun 2018.

Sementara untuk Koordinator Regional (Koreg), Koordinator Wilayah (Korwil), dan Koordinator Kabupatan (Korkab), berkinerja baik berdasarkan penilaian kinerja tahun 2018. Serta dari hasil persentase tertinggi jumlah kpm graduasi sejahtera mandiri atau jumlah KPM tahap 2 tahun 2019 diwilayah kerjanya masing masing.

Lain halnya untuk Pekerja Sosial dan Pendamping Sosial. Keduanya harus berkinerja baik berdasarkan penilaian kinerja tahun 2018 dan jumlah KPM graduasi sejahtera mandiri terbanyak dalam wilayah kerjanya.

"Sedangkan untuk Administrator Pangkalan Data (APD) Kab/Kota, penilaian berdasarkan capaian penutupan final tercepat di tahap 1 sampai 4 tahun 2018 dan tahap 1 sampai 2 tahun 2019. Dari situ dipilih salah satu APD dari Kabupaten atau kota nominator,” jelas Agus.

Agung mengatakan, 10 SDM PKH akan mengikuti serangkaian kegiatan untuk mengenal pelaksanaan CCT di negara Filipina. Kegiatan tersebut antara lain bertemu dengan Social Protection Specialist World Bank Manila, Ruth R. Rodriguez dan sejumlah penjabat CCT. Pun tak lupa mengunjungi pusat kesehatan.

Agung berharap para SDM PKH dapat menimba ilmu dari program-program yang telah disediakan di Filipina, sehingga bisa mengkombinasikan dengan pelaksanaan PKH di Indonesia.

“Mereka kita harapkan dapat menimba Ilmu dari pelaksanaan Conditional Cash Transfer (CCT) di Filipina sehingga mampu mengkombinasikan dengan pelaksanaan PKH di sini. Mereka juga berbagi pengalaman program serupa yang dikelola oleh pemerintah Phillipina dan menggali hal-hal baru untuk pernyempurnaan PKH ke depan,” tambah Agus.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos RI Harry Hikmat menambahkan, pemerintah juga terus melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas pelatihan Family Development Session (FDS) kepada pendamping di seluruh tanah air selain mengirim SDM PKH ke luar negeri.

“Hal ini merupakan bagian upaya pemerintah mendorong SDM PKH agar dapat memacu kenaikan graduasi mandiri KPM PKH,” kata Harry.

Adapun, 5 modul yang wajib dikuasi SDM PKH antara lain, modul pendidikan dan pengasuhan anak "Menjadi Orangtua Yang Lebih Baik", modul pengelolaan keuangan dan perencanaan usaha, modul kesehatan dan gizi, modul perlindungan anak, dan modul kesejahteraan sosial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com