Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waskita Berani Ambil Proyek LRT Filipina, Ini Alasannya

Kompas.com - 09/07/2019, 16:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten berkode saham WSKT atau PT Waskita Karya Tbk berencana melakukan ekspansi ke Filipina dalam proyek pembangunan infrastruktur keretadengan menggandeng PT Inka (Persero) dan PT KAI (Persero).

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk I Gusti Ngurah Putra mengatakan, ada beberapa alasan Waskita memilih Filipina dan Laos sebagai ekspansi bisnisnya meski di negara tersebut juga banyak para pesaing China.

Dia menilai, angka kelaikan hidup di Filipina tak jauh berbeda dengan Indonesia. Pun negara itu masih membutuhkan infrastruktur yang memadai seperti di Indonesia.

"Sebenarnya pesaing China di mana-mana. Tapi, saya lihat taraf hidup di sana itu enggak jauh berbeda dengan di Indonesia. Kita kalau gaji Rp 10 juta di Indonesia hidup sudah cukup, tapi Kalau di Arab tidak cukup. Untuk itu kita coba di Filipina karena gaji pekerjanya pun enggak jauh berbeda, sehingga kita enggak risk," kata I Gusti Ngurah Putra dalam CEO Talk di Menara Kompas Jakarta, Selasa (9/7/2019).

"Selain itu, dia (Filipina) masih butuh infrastruktur, jauh di bawa kita," lanjutnya.

Putra mengatakan, dia melihat peluang yang bagus dalam proyek tersebut dari segi resiko hingga return (keuntungan) yang didapat. Lagipula menurutnya, membangun landasan kereta secara struktur jauh lebih muda dibanding jalan tol.

Dia pun mengaku tak akan mengambil proyek jika segi-segi itu tak terpenuhi meski proyeknya bagus.

"Kalau ketertarikan itu walaupun tertarik tapi kalau rugi kita enggak bakal ambil. Kalau risikonya besar dan kita enggak bisa mitigasi biar proyek itu bagus kita tinggalkan. Kemudian besarnya berapa, dan berapa banyak value yang bisa kita bawa pulang (return)," jelas Putra.

Kendati meninjau keuntungan, Putra tak menjelaskan lebih lanjut besaran angka minimal yang ingin diperoleh Waskita.

Direktur Operasional II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Bambang Rianto menambahkan, ketertarikan Waskita sehingga berani membangun infrastruktur di luar negeri karena sudah berpengalaman di bidang tersebut, salah satunya dalam pembangunan LRT Palembang.

"LRT palembang ini salah satu proyek tercepat yang kita lakukan di Indonesia, jadi dalam waktu yang sangat nampak dan sangat cepat buat kita. Dan ini jadi sebuah pelajaran buat kita menjadi pioneer dalam pembangunan teknologi di Indonesia," jelas Bambang Rianto kepada Kompas.com.

"Ini menjadi modal kami untuk percaya diri mengekspansi portofolio kami dalam membangun LRT di luar negeri, dan potensi marketnya ada di Laos dan Filipina kebetulan saja. mereka sedang membutuhkan itu, dan kita punya teknologi yang bisa ciptakan itu," ujar Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com