Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ingin Belajar dari Brazil Soal Pemindahan Ibu Kota

Kompas.com - 10/07/2019, 11:43 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia ingin belajar dari Brazil terkait pemindahan Ibu Kota negara. Sebab, Brazil telah melakukan hal tersebut sejak tahun 1950an.

Saat itu Brazil memindahkan pusat pemerintahannya dari Rio De Jainero ke Brazilia.

Menurut Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, banyak persamaan antara Brazil dengan Indonesia. Atas dasar itu Indonesia perlu belajar dengan Brazil terkait pemindahan ibu kota.

"Brazil negara yang punya banyak kesamaan denga kita (Indonesia) meskipun jauh wilayahnya. kita juga sama-sama negara G 20, juga secara ekonomi kita sama-sama negera berkembangg dan berpotensi nantinya masuk top 10 negara dengan PDB terbesar," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Bambang menambahkan, kesamaan lainnya antara Indonesia dengan Brazil yakni pusat pemerintahan dan pusat perekonomian bertumpu hanya di satu kota.

Jika di Indonesia pusat perekonomiannya bertumpu di Jakarta, saat itu Brazil juga pusat perekonomiannya terpusat di Rio De Jainero. Namun, setelah melihat adanya ketimpangan antar wilayah Brazil memutuskan memindahkan pusat pemerintahannya ke wilayah lain.

Menurut Bambang, ide Brazil melakukan pemindahan ibu kota untuk melakukan pemerataan sama dengan Indonesia.

"Ketika Sao Poalo dan Rio Dr Jainero tumbuh, wilayah lainnya seperti di dekat Amazon tidak. Akhirnya di pindah ke dekat Amazon untuk melakukn pemerataan. Idenya mirip," kata Bambang.

Bambang pun Indonesia bisa mengikuti jejak Brazil dalam hal pemerataan pembangunan. Sehingga, nantinya pusat perekonomian tak hanya bertumpu di Pulau Jawa.

"Alasan ketimpangan ekonomi ini yang perlu kita hadapi. Memang tidak bisa instan, tapi minimal bisa dikurangi (ketimpangan ekonomi)," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com