Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Yakin Transaksi Ritel Tahun Ini Tembus Rp 240 Triliun

Kompas.com - 11/07/2019, 18:46 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mande meyakini industri ritel di Indonesia akan terus tumbuh di tengah menjamurnya e-commerce.

“Memang ada yang kita sebut anomali dari bisnis ritel, tapi tidak membuat ritel akan punah atau gugur. Kinerja ritel semuanya masih bertumbuh,” ujar Roy di Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Bahkan, Roy menargetkan transaksi di industri ritel bisa tumbuh dua digit pada tahun ini. Sepanjang tahun lalu, total penjualan di pusat perbelanjaan menyentuh angka Rp 235 triliun.

“Target tahun kemarin Rp 235 triliun, kalau Aprindo melihat optimis, kita berharap bisa mencapai double digit. Jadi sekitar Rp 240 triliun untuk tahun 2019 ini,” kata Roy.

Baca juga: Darmin: Industri Ritel Enggak akan Sekaligus Rontok

Roy menambahkan, tumbuh atau tidaknya industri ritel dalam negeri dapat dilihat dari pembukaan toko-toko baru oleh pengusaha. Untuk klasifikasi mini market saja dalam per tahunnya bisa bertambah 800 sampai 900 toko di seluruh Indonesia.

Kemudian, untuk pasar swalayan alias supermarket juga bertumbuh sekitar 10 hingga 15 pasar swalayan per tahun. Lalu hypermarket bertumbuh sekitar dua hingga tiga retail per tahun.

“Indikasi pertumbuhan itu ketika masih ada toko baru. Jadi ketika ada toko baru, berarti industri ritel bertumbuh dan konsumsi di dalamnya meningkat,” ucap dia.

Baca juga: Pertumbuhan Industri Ritel Terhambat Kondisi Politik yang Memanas

Menurut dia, ada empat faktor yang mempengaruhi pertumbuhan industri ritel dalam suatu negara. Keempat faktor tersebut yakni, situasi politik, ekonomi, sosial, dan perkembangan teknologi.

Saat ini, lanjut Roy, situasi politik di Indonesia sudah kondusif pasca Pilpres 2019. Kondisi perekonomian Indonesia pun semakin membaik.

“Ekonomi masih baik, inflasi terjaga, cadangan devisa mestinya membaik karena sekarang ekspor didorong semaksimal mungkin. Kemudian sosial kita lebih kondusif dan teknologi kita jauh berkembang. Jadi dilihat dari 4 faktor ini mestinya kita tetap optimis di 2019 ini. Khusunya retail kita bisa menyentuh angka double digit selama 4 tahun terakhir ini,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com