Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 KA Buatan INKA Mejeng di Website Philippine National Railways

Kompas.com - 11/07/2019, 19:57 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mengepakkan sayap bisnisnya, tidak hanya di dalam negeri, namun juga ke luar negeri.

Salah satunya yakni PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero), perusahaan pembuat kereta api yang sudah mengekspor kereta ke sejumlah negara.

Terbaru, perusahaan yang berkantor pusat di Madiun itu sudah menerima pesanan kereta dari Filipina. Bahkan, gambar dua KA buatan INKA mejeng di website resmi dan Facebook Philippine National Railways atau PT KAI-nya Filipina.

Baca juga: Kereta Buatan Inka Resmi Layani Bangladesh

"Betul kedua KA itu buatan INKA," ujar Direktur Utama INKA Budi Noviantoro kepada Kompas.com, Jakarta, Kamis (11/7/2019).

Di laman Philippine National Railways, dua KA buatan INKA itu mengapit logo perusahaan kereta api asal Filipina tersebut.

Sementara itu, di bawahnya tertulis Diesel Hydraulic Locomotive untuk kereta sebelah kiri dan Diesel Multiple Unit untuk kereta sebelah kanan.

Baca juga: Mimpi INKA ke Kosta Rika

Berdasarkan keterangan INKA, Filipina sudah memesan 3 unit KA Diesel Hydraulic Locomotive. Sementara itu untuk KA Diesel Multiple Unit atau KRD Filipina memesan 6 unit.

Rencananya, INKA akan secara mengirim KA pesanan Filipina tersebut pada akhir Juli 2019 dan awal Agustus 2019.

Pada Senin (8/7/2019) lalu, INKA sendiri sudah melakukan uji coba KA Diesel Multiple Unit atau KRD barunya dari Madiun-Surabaya-Bojonegoro PP.

Dalam uji coba itu, PT INKA juga menandatangai nota kesepakatan dengan Kabupaten Bojonegoro untuk memesan KA yang di produksi di Madiun, Jawa Timur tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com