Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kementan: Maksimalkan Alsintan dan Sumber Air untuk Hadapi Kemarau

Kompas.com - 12/07/2019, 08:34 WIB
Alek Kurniawan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat lebih dari 100 kota dan kabupaten di sebagian besar wilayah Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara sudah tidak mengalami hujan selama 30 hari.

Akibatnya, lebih kurang 102.654 hektar (ha) lahan terdampak kekeringan dan sekitar 9.940 ha di antaranya mengalami puso.

Untuk meminimalisasi dampak kekeringan tersebut, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Sarwo Edhy menganjurkan dinas pertanian di kabupaten dan kota untuk memaksimalkan alat mesin pertanian (alsintan) agar petani dapat terus berproduksi. 

Ia mengatakan pemanfaatan alsintan dapat mendukung upaya mitigasi kekeringan.

"Alsintan dapat mendukung mitigasi kekeringan. Oleh karena itu, stok pompa di dinas kabupaten segera disalurkan ke daerah terdampak kekeringan," ucap Sarwo Edhy melalui rilis tertulis, Kamis (11/7/2019).

Berdasarkan permintaan, pemanfaatan melalui brigade alsintan dalam mengamankan standing crop dan memitigasi kekeringan pun akan segera direalisasikan.

Sumber air

Sarwo pun mengatakan upaya lain untuk mitigasi kekeringan, yaitu dengan memanfaatkan sumber air.

Di mana sudah ada sekitar 11.654 unit embung pertanian dan sebanyak 4.042 irigasi perpompaan di dekat daerah terdampak kekeringan.

Menurut Sarwo, jumlah pompa air yang telah dialokasikan oleh Kementan periode 2015-2018 sebesar 93.860 unit dan khusus daerah terdampak kekeringan pompa air tersedia pompa air mencapai 19.999 unit.

"Kekeringan akan diperkirakan berlanjut beberapa bulan ke depan. Antisipasinya ya dari memanfaatkan pompa air dan potensi sumber air untuk dibangun pipanisasi sehingga kita bisa menyelesaikan kekeringan," ujar Sarwo.

Baca juga: Atasi Dampak Kekeringan, Kementan Gandeng 200 Personel TNI

Sarwo juga menyarankan para petani untuk memaksimalkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Pada 2019, pihaknya telah menargetkan untuk subsidi premi AUTP mencapai satu juta ha dan sampai saat ini pelaksanaannya di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara baru mencapai 232.255 ha.

Dari AUTP ini, petani bisa mendapatkan ganti rugi sebesar Rp 6 juta saat gagal panen dan sebagai modal bertanam di musim berikutnya.

"Segera lakukan pengajuan ganti rugi bagi petani yang lahan sawahnya terkena puso dan terdaftar AUTP," pungkas Sarwo. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Forum APEC SMEWG, Menteri Teten Ajak Tingkatkan Kolaborasi terkait UKM

Whats New
Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Ekonom Sebut Program Gas Murah Berisiko Bikin Defisit APBN

Whats New
Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com