Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Alergi terhadap Investasi, Ini Realisasi Investasi Era Jokowi-JK

Kompas.com - 15/07/2019, 12:00 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden terpilih Joko Widodo meminta semua pihak tidak ada yang alergi dengan investasi. Dia memastikan akan menggenjot investasi lima tahun ke depan.

"Jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya," ujar Jokowi dalam acara Visi Indonesia, Minggu (14/7/2019) malam. 

Setiap kementerian dan lembaga dituntut berinovasi dan produktif untuk mengundang investasi seluas-luasnya ke Indonesia. Sebab, kata dia, investasi akan menjadi pintu masuk lapangan pekerjaan. 

Jokowi juga memastikan akan menindak tegas hal-hal yang menghambat investasi.

Baca juga: Jokowi: Jangan Ada yang Alergi Terhadap Investasi

 

"Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan," kata Jokowi.

Lalu, bagaimana investasi pemerintahan Jokowi-JK lima tahun ke belakang?

Jokowi pertama kali menjabat pada Oktober 2014. Berdasarkan data BKPM, capaian investasi 2014 sebesar Rp 463,1 triliun, melampaui target pemerintah sebesar Rp 456,6 triliun.

Baca juga: Pidato Visi Indonesia, Jokowi Ancam Hajar Pungli dan Penghambat Investasi

 

Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) dan KH Maruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kanan) menyapa pendukung sebelum memberikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Minggu (14/7/2019). Joko Widodo menyampaikan visi untuk membangun Indonesia di periode kedua pemerintahannya diantaranya pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi dan efektifitas serta efisiensi alokasi dan penggunan APBN.ANTARA FOTO/HAFIDSZ MUBARAK A Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kedua kiri) dan KH Maruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kanan) menyapa pendukung sebelum memberikan pidato pada Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat Minggu (14/7/2019). Joko Widodo menyampaikan visi untuk membangun Indonesia di periode kedua pemerintahannya diantaranya pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, investasi, reformasi birokrasi dan efektifitas serta efisiensi alokasi dan penggunan APBN.
Angkanya meningkat 16,2 persen dibandingkan perolehan periode sebelumnya sebesar Rp 398,6 triliun.

Dari nilai investasi tersebut, penanaman modal dalam negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp 156,1 triliun, sedangkan penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp 307 triliun. 

Pada 2015, capaian investasi kembali menembus target dan mengalami pertumbuhan 17,8 persen. Realisasinya sebesar Rp 545,4 triliun dari target Rp 519,5 triliun.

Baca juga: Yuk Investasi, Pemerintah akan Buka Penawaran SBR007

 

Komposisi realisasi investasi terdiri dari PMDN yang meningkat 15 persen sebesar Rp 179,5 triliun, dan PMA meningkat 19,2 persen sebesar Rp 365,9 triliun.

Pada 2016, realisasi investasi yang tercatat di BKPM mencapai Rp 612,8 triliun atau tumbuh 12,4 persen. PMDN di 2016 sebesar Rp 216,2 triliun dan PMA sebesar Rp 386,4 triliun.

BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang 2017 mencapai Rp 692,8 triliun. Angkanya tumbuh 16,4 persen dan melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 678,8 triliun. Nilai PMA-nya mencapai Rp 430,5 triliun dan PMDN sebesar 262,3 triliun.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, untuk 2018, realisasi investasi tak mencapai target BKPM. Pertumbuhannya hanya single digit di angka 4,1 persen. Adapun realisasi investasinya sebesar Rp 721,3 triliun. Hanya 94 persen dari target Rp 765 trilliun.

Baca juga: Bahas Investasi, Jokowi Bakal Bertemu Bos SoftBank

Realisasi investasi PMDN mencapai Rp 328,6 triliun, dan PMA 2018 sebesar Rp 392,7 triliun.

BKPM menyampaikan, target tersebut tak tercapai karena sejumlah hal mulai dari kurangnya eksekusi implementasi kebijakan, hambatan dari faktor eksternal, hingga transisi perizinan ke sistem Online Single Submision (OSS).

Hingga kuartal I 2019, jumlah investasi yang mengalir ke Indonesia sebesar Rp 195,1 triliun. Angkanya terdiri dari PMA sebesar Rp 107,9 triliun dan PMDN sebesar Rp 87,2 triliun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com