Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo, Sinyal Positif Bagi Rupiah dan Investasi

Kompas.com - 16/07/2019, 07:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pascapertemuan presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sabtu (13/7/2019) lalu, rupiah menunjukkan keperkasaannya.

Pada Senin (15/7/2019), rupiah menguat ke level Rp 13.900, yang mana selama ini selalu bertengger di atas Rp 14.000. 

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira mengatakan, penguatan rupiah sedikit banyak terdampak dari rekonsiliasi kubu Jokowi dan Prabowo.

"Karena selama ini yang ditunggu-tunggu rekonsiliasi. Ini bisa meredakan tensinpolitik dan stabilitas sampai pelantikan pada Oktober," kata Bhima kepada Kompas.com, Senin malam.

Baca juga: Hari Ini, Rupiah Paling Perkasa di Asia

Tak hanya berdampak ke rupiah, sentimen tersebut juga diprediksi mengarah positif pada laju investasi di Indonesia.

Investor selama ini cenderung wait and see melihat ketegangan politik yang cukup panas. Perdamaian kedua kubu ini menimbulkan kepastian yang selama ini mereka nantikan.

"Investasi berpengaruh dalam jangka pendek dulu, yang tadinya ragu masuk, sekarang masuk," kata Bhima.

Momentum lainnya yang dinanti investor adalah reshuffle kabinet. Jokowi, pada pidato politik di acara Visi Indonesia, Minggu (14/7/2019) menekankan bahwa pejabat yang tidak efektif akan dicopot. Tak terkecuali menteri yang kerjanya terkesan lambat.

Pernyataan tersebut memberikan sinyal ke publik bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle sebelum terbentuk kabinet jilid II pada Oktober 2029.

"Investor juga menunggu reshuffle kabinet. Semakin cepat reshuffle kabinet, makin ada kepastian buat kebijakannya," kata Bhima.

Baca juga: Menguat, Rupiah Kembali ke Kisaran 13.900

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com