Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penginderaan Jauh Dapat Dukung Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 17/07/2019, 21:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin menyatakan, penginderaan jauh bertugas mengumpulkan data dan meneliti wilayah dari jarak jauh menggunakan satelit. Sesuai dengan tugasnya, sebanyak 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dinilai dapat terwujud dengan dukungan teknologi penginderaan jauh.

"Penginderaan jauh mempunyai peran yang besar, mulai dari aspek pemetaan yang menjadi dasar nanti untuk kebijakan-kebijakan perencanaan, sampai dengan aspek pemanfaatannya untuk pemantauan sumber daya alam, lingkungan, sampai dengan kebencanaan," ujar Djamal dalam keterangannya pada Seminar Nasional Penginderaan Jauh, Rabu (17/7/2019).

Baca juga: Dua Resep Sri Mulyani Mobilisasi Dana untuk Pembangunan Berkelanjutan

Adapun saat ini LAPAN adalah penyedia data penginderaan jarak jauh secara nasional yang telah mendapat lisensi pemerintah.

"Seluruh data berlisensi pemerintah Indonesia, artinya seluruh Instansi pemerintah, baik pusat maupun di daerah berhak mendapatkan data," kata Deputi Bidang Pengineraan Jauh LAPAN Orbita Roswiniarti.

Data-data tersebut tersedia dalam berbagai resolusi baik resolusi menengah hingga resolusi sangat tinggi yang telah diperoleh dari stasiun bumi yang tersebar di Indonesia.

Orbita mengharapkan agar penginderaan jauh ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan pencapaian SDGs. Menurutnya pemanfaatan teknologi dan penginderaan jarak jauh dapat mempercepat pencapaian SDGs.

Sementara itu, Ketua SDGs Institut Teknologi Bandung (ITB) Tirto Prakoso mengungkapkan, penginderaan jauh sangat membantu sejumlah persoalan.

Baca juga: Kepala Bappenas: UKM Penting untuk Pembangunan Berkelanjutan

Tirto mencontohkan, untuk menuntaskan kemiskinan tentu diperlukan peningkatakan akses masyarakat, terutama di daerah terpencil atau tertinggal dan daerah perbatasan untuk mendapat energi. Hal itu dapat dilihat dengan penginderaan jauh.

"Tentunya adalah energi dalam bentuk akhir, final, yaitu listrik. Bagaimana cara membangkitkan Listrik di daerah tertinggal," ujar Tirto.

Menurut Tirto, untuk menentukan model pembangkit listrik yang akan dibangun, bisa dibantu dengan pemantauan melalui data penginderaan jarak jauh dari angkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com