JAKARTA, KOMPAS.com - Platform digital on-demand di Indonesia, Go-Jek, telah mencatatkan jumlah transaksi melesat hingga 12 kali lipat atau 1.100 persen sejak 3 tahun terakhir.
"Setelah divadilasi oleh pasar di Asia Tenggara, selama 3 tahun terakhir perkembangan bisnis kami melesat hingga 12 kali lipat," kata Co-Founder Go-Jek Kevin Aluwi di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Kevin mengatakan, pertumbuhan ini juga terlihat dari perkembangan jumlah mitra pengemudi yang telah mencapai lebih dari 2 juta yang awalnya hanya 20 mitra, 400.000 mitra merchant, dan 60.000 penyedia jasa di Asia Tenggara.
Baca juga: Heboh Data Pengguna Go-Jek, Grab, dan E-commerce Dipakai Fintech Ilegal, Ini Kata OJK
Sementara menurut data Nikkei, jumlah pengguna aktif bulanan Go-Jek di Indonesia lebih diminati dibanding aplikasi lainnya. Pun pengguna aktif bulanannya setara dengan jumlah pengguna bulanan aplikasi ride-sharing terbesar dunia di Amerika.
"Perkembangan itu juga berasal dari 22 layanan yang disediakan Go-Jek dalam aplikasinya yang semula hanya menyediakan 3 layanan. Setelah itu kita luncurkan Go-Food. Baru 6 jam setelah diluncurkan, layanan ini meledak menjadi food delivery pertama," ujar Kevin.
Sejak 1 tahun terakhir, Go-Jek telah mengekspansi bisnisnya ke negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand, Singapura, dan Vietnam. di Vietnam sendiri, saat ini telah terdapat 1 juta transaksi dalam 2 bulan sejak diluncurkan.
Go-Jek pun berencana akan terus merambah bisnisnya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Baru-baru ini, pihaknya tengah mengkaji peluncuran layanan Go-Food di Singapura.
Baca juga: Ini Jejak Pendanaan Go-Jek di Tahun 2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.