Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Ganti Logo Baru Bernama "Solve"

Kompas.com - 22/07/2019, 17:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah berdiri sejak tahun 2011 lalu dan mengekspansi bisnisnya ke mancanegara, Go-Jek mengubah logo baru. Adapun logo baru ini bernama "Solve".

Founder dan CEO Go-Jek Global Nadiem Makarim mengatakan, alasan mengubah logo baru karena saat ini Go-Jek telah mewadahi berbagai macam layanan. Sehingga, logo lama dianggap tak mewakili layanan yang diwakili.

"Kenapa harus ada re-branding? Alasannya karena Go-Jek sudah terlalu berubah dari awal usulnya. Kita saat ini mewadahi berbagai macam service provider, tak hanya layanan Go-Ride," kata Nadiem di Jakarta, Senin (22/7/2019).

Baca juga: Go-Jek 3 Tahun, dari Hanya 20 Mitra Kini Capai 2 Juta

"Ada banyak stakeholder yang harus kami wadahi, dan karena itu kami membutuhkan simbol baru. Simbol yang tidak mengkhianati asal usul, tapi tidak juga menghianati sesuatu evolusi baru dimana kita menjadi ekosistem," sambungnya.

Menurut Nadiem, logo berbentuk bulat sempurna yang dilapisi bulat putus itu mewakili berbagai macam layanan yang ditawarkannya, seperti search bar, kemudi mobil, mapping point, dan pengemudi Go-Jek.

"Kita pilih simbol yang cukup universal. Kalau dilihat ini sama persis seperti roda di ikon pertama kita. Kalau diputar dikit ke kanan bisa jadi search bar, kalau lurus seperti mapping point, dan kalau dilihat dari atas kayak Go-Jek driver," jelas Nadiem.

Baca juga: Go-Jek Rencanakan Ekspansi Go-Food ke Singapura

Nadiem berharap, logo ini bisa melambangkan kekuatan ekosistem Go-Jek dan selalu mampu menawarkan cara dalam mengatasi tantangan dalam hidup konsumen. Sebab, menurut dia, dalam menciptakan berbagai layanan perusahaan selalu melihat kebutuhan pasar.

"Kami berharap logo baru membuat kami terus berinovasi menghadirkan berbagai cara pintar untuk mengatasi tantangan dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat, sekaligus membangun posisi Indonesia sebagai hub teknologi di Asia Tenggara," pungkas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com