Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY]: Menunggu Lion Air Turunkan Harga Tiket | ASN Harus Siap Ditugaskan di Mana Saja

Kompas.com - 25/07/2019, 06:06 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Lion Air berjanji akan menurunkan harga tiket pesawatnya pada Rabu kemarin. Hal itu sebagai respons terhadap permintaan pemerintah agar maskapai LCC menurunkan harga tiketnya.

Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang hari kemarin, Rabu (25/7/2019). Berita lainnya adalah tentang ASN yang harus siap ditempatkan di mana saja. Berikut daftar berita terpopuler sepanjang hari kemarin:

1. Janji Lion Air: Hari Ini Harga Tiket Diturunkan 50 Persen

Para penumpang Lion Air patut berbahagia sebab hari ini, Rabu (24/7/2019), maskapai milik Rusdi Kirana itu menjanjikan bakal menurunkan harga tiket 50 persen. Diskon harga tiket Lion Air adalah bagian dari kebijakan penurunan tarif penerbangan murah alias low cost carrier (LCC) yang ditetapkan pemerintah.

Sesuai kebijakan yang semestinya berlaku mulai 11 Juli 2019 itu, tarif Lion Air dengan diskon hingga 50 persen itu baru hari ini bisa direalisasikan. Namun, diskon tarif Lion Air tidak berlaku setiap hari.

Pemilik Lion Air Group Rusdi Kirana mengatakan, diskon tersebut hanya berlaku pada Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB. Diskon 50 persen untuk tarif Lion Air juga hanya berlaku untuk 146 rute penerbangan. Lion Air mengalokasikan diskon tarif 30 persen dari total kursi atau sebanyak 8.278 kursi pada hari yang ditentukan.

Sebelumnya, Lion Air sempat mengalami kendala dalam menerapkan kebijakan pemerintah tersebut. Rudi mengatakan, ada kendala dalam menyesuaikan sistem reservasi tiket. Selengkapnya baca di sini

2. Penjualan Lesu, Nissan Bakal PHK 10.000 Pegawai

Pabrikan mobil Nissan Motor Co berencana melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK) terhadap lebih dari 10.000 posisi pekerjaan secara global. Ini merupakan bagian dari upaya untuk memperbaiki bisnis.

Dilansir dari Kyodo News, Rabu (24/7/2019), jumlah pegawai yang dirumahkan tersebut merepresentasikan 10 persen dari total tenaga kerja global Nissan. Angka tersebut lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.

Pada Mei 2019 lalu, produsen mobil asal Jepang tersebut menyatakan bakal memangkas 4.800 posisi pekerjaan. Selama periode Januari-Maret 2019 lali, laba bersih grup Nissan mencapai level terendah dalam 9 tahun. Hal ini disebabkan lemahnya penjualan mobil di pasar Amerika Serikat (AS).

Pegawai Nissan pun telah memproyeksikan laba bersih akan terpangkas separuh pada tahun fiskal 2019 ini. Selain itu, sejak penangkapan mantan pimpinan Nissan Carlos Ghosn terkait kejahatan finansial, Nissan susah payah merestrukturisasi tim manajemennya dan ikatan dengan pemegang saham terbesarnya, yakni Renault SA.

Pemangkasan jumlah pegawai tersebut akan diumumkan pada Kamis (25/7/2019) esok hari di kantor pusat Nissan di Yokohama. Nissan juga akan mengumumkan opsi pensiun dini sekaligus laporan kinerja keuangan kuartal II 2019. Selengkapnya baca di sini

3. BNI Mulai Mitigasi Risiko Gagal Bayar Obligasi Duniatex

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (KOMPAS100:BBNI) memiliki eksposure kredit sebesar Rp 459 miliar kepada PT Delta Merllin Dunia Textile yang merupakan anak usaha Duniatex Group. Pinjaman tersebut terdiri dari kredit sindikasi sebesar Rp 301 miliar dan juga kredit bilateral sebesar Rp 158 miliar.

Direktur Manajemen Risiko BNI Bom Tyasika Ananya mengatakan, dengan adanya kasus gagal bayar obligasi oleh perusahaan tekstil terbesar di Indonesia tersebut, perseroan saat ini sedang dalam langkah mitigasi risiko kredit.

Dalam hal ini, BNI bakal mengantisipasi potensi kredit yang dipinjam Dunia Textile masuk dalam kategori kredit bermasalah (NPL).

"Spesifik itu sindikasi Rp301 miliar dan juga ada bilateral sekitar Rp 158 miliar, jadi total itu Rp 459 miliar,” ujar dia di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com