Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Potensi Gagal Panen, Kemarau Jadi Momentum Petani Asuransikan Sawah

Kompas.com - 25/07/2019, 06:20 WIB
Kurniasih Budi

Editor


KOMPAS.com - Minat petani menjadi peserta asuransi pertanian meningkat pada musim kemarau tahun ini.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), hingga awal Juli 2019, luas lahan sawah yang diasuransikan mencapai 300.000 hektar (ha).

“Iya ada kenaikan, jika dibandingan pada saat iklim normal. Mungkin karena makin banyak yang menyadari manfaat asuransi pertanian,” kata Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Permodalan dan Asuransi Pertanian, Direktorat Pembiayaan, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, (PSP) Kementan, Waluyo, dalam pernyataan tertulis, Rabu (24/7/2019).

Dengan asuransi pertanian, ia melanjutkan, petani yang mengalami gagal panen akan mendapat ganti rugi dari perusahaan asuransi. Alhasil, imbuh Waluyo, petani bisa lepas dari kerugian total.

Baca juga: Kemarau Tiba, Ini Strategi Kementan di Kawasan Sentra Produksi Padi

Saat kemarau tiba, tak sedikit petani yang sawahnya kekeringan sehingga gagal panen. Demi menghindari kerugian, para petani mengasuransikan lahan sawahnya.

“Dalam dua bulan terakhir ini minat petani ikut asuransi cukup tinggi. Terus ada peningkatan sampai hari ini,” ujar dia.

Kementan mencatat, lahan sawah di Provinsi Jawa Timur yang diasuransikan mencapai 151.000 ha, atau paling luas se-Indonesia.

Provinsi Jawa Barat menempati peringkat kedua dengan luas lahan sawah yang diasuransikan mencapai 59.000 ha. Kemudian, Kalimantan Barat 29.000 ha, Jawa Tengah 18.000 ha, Sulawesi Tengah 14.000 ha, dan provinsi lain di bawah 10.000 ha.

Asuransi Usaha Tanaman Pangan

Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengajak para petani untuk ikut Asuransi Usaha Tanaman Pangan (AUTP).

“Kami sudah mengarahkan petani untuk mengikuti asuransi tersebut karena sangat membantu petani,” kata Kepala Bidang Sumber Daya Pertanian pada Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Deni Herdiana.

Dinas Pertanian Garut, ujar dia, melibatkan unsur pemerintah tingkat kecamatan dan pelaksana teknis di lapangan untuk menyosialisasikan manfaat asuransi tanaman pangan.

Baca juga: Antisipasi Kemarau, Kementan Dorong Petani Manfaatkan Program Asuransi

Menurut dia, kondisi musim kemarau seringkali menyebabkan tanaman pangan, seperti padi, gagal panen karena kekurangan air.

“Setiap musim kemarau berdampak kekeringan dan selalu mengalami kerugian. Ini momentum baik untuk ajak petani ikut asuransi. Asuransi merupakan bagian dari solusi yang digulirkan oleh pemerintah atasi kerugian petani pada musim kering,” kata dia.

Petani Garut belum berminat asuransi

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com