Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Upayakan Tambah Kapasitas Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kompas.com - 27/07/2019, 16:33 WIB
Desy Kristi Yanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengupayakan agar kapasitas Bandara Ngurah Rai Bali ditingkatkan, guna menambah jumlah turis yang berkunjung ke Bali.

“Saya rapat disini untuk menindak lanjuti arahan bapak Presiden bahwa turis itu harus diperhatikan dan ditingkatkan jumlahnya. Oleh karena itu saya ingin melihat apa yang harus diimprove di Bandara ini” ujar Menhub dalam keterangan resmi, Sabtu (27/7/2019).

Salah satu upaya yang dilakukan ialah menambah slot penerbangan, khususnya bagi penerbangan rute internasional. Menhub menjelaskan, penerbangan internasional akan diberikan prioritas untuk take off atau landing pada waktu-waktu yang banyak disukai atau golden time.

Golden time mereka itu kan pukul 23.00 malam sampai pukul 7 pagi (UTC), oleh karena itu prioritas akan diberikan pada penerbangan dari turis-turis itu,” kata dia.

Selain itu, Menhub juga mengatakan bahwa akan ada pembatasan penerbangan dengan pesawat sekelas ATR-72 yang mendarat ke Bali.

“Kita akan buat cluster yang menuju Bali. Dari beberapa kota-kota kecil tidak masuk kesini, kecuali kota-kota itu memang hanya dijangkau dengan pesawat sekelas ATR-72," ujarnya.

Disamping itu, Menhub akan membatasi ground time atau waktu naik-turun penumpang yaitu, tidak lebih dari 3 jam.

Melalui berbagai upaya tersebut, ia berharap ke depannya kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dapat bertambah 30 persen, dan diperioritaskan bagi penerbangan internasional.

Saat ini, sudah ada sekitar 9 maskapai asing yang membuka rute penerbangannya ke Bali, di antaranya yaitu Jepang, Taipei, Bangladesh, Kamboja, Australia, Singapura, Abu Dhabi, dan Malaysia.

"Dengan adanya 9 flight ini jika di rata-rata antara 200-300 orang penumpang per flight, maka paling tidak, ada tambahan 2 ribu orang setiap hari. Jadi kurang lebih 30 persen kenaikannya," tutup Menhub.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com