Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Destinasi Super Prioritas Danau Toba Dipercepat

Kompas.com - 29/07/2019, 12:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo telah mencanangkan program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas yang menyasar lima destinasi, yaitu kawasan Danau Toba, Candi Borobudur, Manado, Mandalika, dan Labuan Bajo.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman merespons dengan membentuk tim berorientasi "Quick Win" untuk mengakselerasi pengembangan potensi berbagai destinasi tersebut. Tim ini bekerja pararel mendukung Badan Otorita Pariwisata yang sudah lebih dahulu ada di sejumlah destinasi tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden menginginkan wisatawan yang sudah berkunjung ke destinasi tersebut dapat terkesan dan menyampaikan kesan baik ini kepada banyak orang.

Baca juga: Kemenhub Bangun Bus Air di Danau Toba

“Kita harus bergerak cepat, karena pariwisata ini terbukti paling cepat dalam menghasilkan devisa untuk negara. Karena itulah program Quick win ini menjadi sangat strategis dalam menggenjot jumlah kunjungan wisman di Indonesia,” ujar Luhut.

Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Irfan Wahid ditunjuk sebagai koordinator yang akan memimpin program quick win pengembangan potensi destinasi wisata ini.

Program quick win tersebut berfokus pada optimasi destinasi wisata yang sudah ada maupun belum tergali dengan maksimal di lima destinasi di atas dengan memanfaatkan pendekatan “storynomics tourism” yang dicetuskan Irfan.

Baca juga: Soal Budidaya Ikan, Sedikit Cerita dari Danau Toba...

Irfan Wahid mengatakan, program melibatkan kolaborasi lintas kementerian/lembaga terkait, pemda sekitar kawasan Toba, serta peran komunitas lokal dalam hal ini BUMDes dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) untuk mengelola destinasi wisata.

Selain itu, menurut Irfan dalam keterangannya, Senin (29/7/2019)., program ini akan membuka peluang Public Private Partnership (PPP) dalam membangun pusat-pusat hiburan seperti theme park yang akan menyerap banyak wisatawan. Dengan peluang PPP, pengembangan pariwisata Toba bakal bisa diakselerasi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

“Ke depannya, kami akan mengoptimasi destinasi wisata yang sudah ada maupun belum tergali melalui pendekatan storynomics tourism dengan kekuatan budaya Batak sebagai DNA destinasi wisata di kawasan ini. Selain itu, fakta sejarah bahwa Toba merupakan supervolcano dan danau vulkanik terbesar di dunia harus menjadi nilai jual dari kawasan ini dan digaungkan kembali,” terang Irfan.

Dia menambahkan, program Quick Win ini diharapkan sudah dapat dirasakan dampaknya pada akhir 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com