Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Kenakan Tarif Impor Tambahan ke China, Ini Kata Sri Mulyani

Kompas.com - 02/08/2019, 17:07 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Indonesia tetap waspada terhadap dampak perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Sebab, akibat perang dagang AS dan China yang berlarur-larut, perekonomian dunia diprediksi akan turun hingga 0,5 persen di 2019.

“Jadi kita juga akan harus terus waspada terhadap kemungkinan terjadinya perang dagang yang eskalasinya memang sudah disampaikan satu tahun terakhir,” ujar Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Apa Kabar Perundingan Perang Dagang AS dan China?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen untuk produk impor asal China senilai 300 miliar dollar AS. Tarif baru tersebut bakal berlaku mulai 1 September 2019.

Menurut wanita yang sapa Ani itu, kebijakan Trump tersebut akan mempengaruhi ekspor dan impor di beberapa negara. Indonesia, kata dia, juga akan terkenda dampaknya.

“Jadi seluruh negara-negara itu akan mengalami adjusment karena tantangan untuk external balance mereka akan berubah terutama dari ekspor impor. Kita juga melihat tekanan terhadap perdagangan internasional juga sudah terlihat di dalam kinerja ekspor kita,” kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Baca juga: Cerita Sri Mulyani Saat “Dibajak” Jokowi dari Bank Dunia

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengumumkan tarif baru sebesar 10 persen untuk produk impor asal China senilai 300 miliar dollar AS. Tarif baru tersebut bakal berlaku mulai 1 September 2019.

Seperti dilansir dari BBC, Jumat (2/8/2019) langkah Trump tersebut adalah terobosan terbaru Trump di tengah perang dagang yang kembali meningkat di antara keduanya.

Penguuman mengenai tarif dilakukan setelah kedua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut melakukan pembicaraan bilateral. Padahal, kedua belah pihak diberitakan telah menunjukkan sedikit ada terobosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com