Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2019, Waskita Beton Raih Kontrak Baru Rp 3,25 Triliun

Kompas.com - 04/08/2019, 16:19 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencatat nilai kontrak baru sebesar Rp 3,25 triliun di semester I 2019. 

Nilai kontrak baru ini naik sebesar 9,4 persen dibanding periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp 2,97 triliun. Nilai kontrak yang diterima sejauh ini sudah berada di angka Rp 12,59 triliun. 

Perolehan nilai kontrak baru ini berasal dari beberapa proyek besar, antara lain Proyek Jalan Tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM) Seksi 2 dan 3, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Paket 3, dan addendum Proyek Jalan Tol Cibitung-Cilincing.     

Selain itu, kontrak baru juga berasal dari proyek Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi Seksi II, Proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kp. Melayu Seksi 2A, dan proyek-proyek lainnya.

Selain memperoleh kontrak baru, Waskita Beton juga memperoleh pendapatan usaha sebesar Rp 3,82 triliun dari target pendapatan usaha sebesar Rp 9,4 triliun di semester I 2019.

Untuk laba bersih, Waskita Beton telah membukukan laba bersih sebesar Rp 376,74 miliar dari target laba bersih sebesar Rp 1,3 triliun. 

Direktur Utama WSBP Jarot Subana mengatakan perusahaan akan memperluas pasar eksternalnya 
seiring dengan pertumbuhan yang signifikan di semester I 2019,

"Perusahaan akan memperluas pasar eksternal. Diharapkan meningkat sebesar 40 persen pada tahun ini. Kami juga akan menjaga sinergi dengan Grup Waskita untuk proyek-proyek yang bersifat pengembangan bisnis dan pengembangan produk lainnya, serta menginisiasi kerjasama dengan perusahaan global yang tengah beroperasi di Indonesia," kata Jarot Subana dalam keterangan tertulis, Minggu (4/8/2019).

Tak hanya itu, Jarot menyatakan WSBP bakal terus konsisten untuk berinovasi dan mengembangkan produk baru, seperti tiang listrik beton dan bantalan kereta api tipe 1067 yang telah mendapat sertifikasi.

“Perusahaan masih memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh di Indonesia. Peluang pasar di Indonesia masih besar dan kami fokus untuk menangkap peluang tersebut,” pungkas Jarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com