Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Harus Anda Lakukan agar Tak Boros saat Musim Diskon

Kompas.com - 06/08/2019, 13:43 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus mendatang, diskon mulai bertebaran.

Pasalnya, Kementerian Perdagangan bersama Aprindo dan Hippindo juga membuat diskon yang desain khusus untuk meningkatkan daya beli masyarakat tanpa perlu merogoh kocek kian dalam.

Namun, bila Anda tak bisa mengatur arus kas sehari-hari, adanya diskon justru menjebak kondisi keuangan Anda. Bisa jadi, uang Anda sudah habis sebelum gajian berikutnya menghampiri.

Baca juga: Tren Belanja Milenial: Fashion, Diskon, hingga Gaya Hidup

Perencana keuangan Eko Endarto mengatakan, Anda disarakan menahan diri agar tak terjebak diskon. Bila Anda tidak terlalu membutuhkan, jangan memaksakan diri untuk membeli barang tersebut.

"Kalau uangnya enggak ada, lebih baik menahan diri. Jangan memaksakan diri, jangan mengejar pengeluaran. Artinya, jangan memaksakan pengeluaran bila pemasukan tidak bisa mengimbangi," kata Eko kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).

Eko menilai, memang tidak ada batasan berapa persen dari pengeluaran untuk mengikuti diskon tertentu. Tapi setidaknya, pengeluaran yang penting harus diutamakan.

Baca juga: Mau Belanja? Tunggu Pesta Diskon Indonesia Great Sale

Caranya adalah menyisihkan uang setelah menerima gaji untuk beramal, mencicil utang, investasi, dan kebutuhan sehari-hari.

"Sisihkan dulu untuk sosial agama, sisihkan sekitar 10 persen. Kalau punya utang, 30 persen cicilan utang. Kemudian 10 persen untuk investasi. Setelah itu kalau ada sisanya baru bisa digunakan untuk mengapresiasi diri-sendiri," tutur Eko.

Adapun milenial juga harus sadar mempersiapkan keuangan untuk masa depan. Sebab, jika tidak menyiapkan uang dari sekarang, bisa saja milenial justru menjadi generasi sandwich.

Generasi sandwich adalah ketika milenial terhimpit harus memenuhi kebutuhan dan biaya hidupnya sendiri, namun pada saat yang sama juga harus menanggung orangtuanya. 

"Milenial ada waktunya sudah tak akan lagi menjadi perbincangan, sehingga milenial juga harus menyiapkan masa depan. Jadi jangan berpikir hidup masa sekarang untuk masa sekarang. Kalau milenial tidak mempersiapkan dari sekarang, bisa bahaya ketika sudah dewasa," pungkas Eko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com