Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] PLN Potong Gaji Karyawan | Yuan Melemah di Level Terendah

Kompas.com - 07/08/2019, 06:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) akan mengalokasikan dana kompensasi untuk konsumen yang terdampak pemadaman listrik pada akhir pekan lalu. Dana tersebut berasal dari pemotongan gaji pegawai.

Berita tersebut menjadi yang terpopuler sepanjang Selasa (6/8/2019) di kanal Money Kompas.com. Sementara itu, berita lain yang juga terpopuler adalah mata uang yuan berada di level terendah.

Berikut daftar berita terpopulernya: 

1. PLN Bakal Pangkas Gaji Karyawan untuk Bayar Ganti Rugi Mati Listrik

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus membayarkan ganti rugi sebesar Rp 839,88 miliar kepada 21,9 juta pelanggannya akibat mati listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) lalu.

Direktur Pengadaan Strategis II PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengatakan, perseroan tidak bisa mengandalkan dana dari APBN untuk membayarkan ganti rugi tersebut. Sebab, kejadian tersebut merupakan kesalahan perseroan dan bukan tanggung jawab negara.

"Enak aja kalo dari APBN ditangkap, enggak boleh," ujar Djoko Rahardjo Abumanan ketika ditemui di kawasan DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Menurut Djoko, APBN itu digunakan untuk investasi, subsidi. Pembayaran ganti rugi itu menggunakan biaya operasi. Selengkapnya baca di sini.

2. PLN Korbankan Anggaran Maintenance demi Dongkrak Laba?

Anggota Komisi VII DPR Fraksi PAN, Bara Hasibuan, mengatakan, rasio elektrifikasi di Indonesia cukup tinggi, mencapai 93 persen. Bahkan, di daerah yang listriknya padam pada Minggu (4/8/2019) memiliki rasio elektrifikasi yang tinggi.

Di Jawa Barat dan Banten, rasionya 100 persen. DKI Jakarta pun hampir seluruhnya terelektifikasi, yakni 99,9 persen. Menurut Bara, yang menjadi persoalan adalah bagaimana Perusahaan Listrik Negara (PLN) merawat sistem kelistrikan tersebut.

Bara menduga, PLN terpaksa menekan biaya maintenance untuk meningkatkan laba perseroan.

"Apakah betul budget buat maintenance PLN dikurangi buat semacam passion Menteri BUMN keuangan PLN bisa lebih sehat karena sebelumnya rugi terus?" kata Bara dalam program Sapa Indonesia Malam yang ditayangkan Kompas TV, Senin (5/8/2019) malam.

Sebagai informasi, tahun ini PLN memperoleh laba Rp 11,6 triliun pada 2018. Padahal, di kuartal III-2018, perseroan merugi Rp 18 triliun akibat anjloknya kurs. Selengkapnya silakan dibaca di sini

3. Yuan Melemah ke Level Terendah Satu Dekade, Pemerintah AS Uring-uringan

Pemerintah Amerika Serikat secara resmi menyebut China sebagai manipulator mata yang. Seperti dikutip dari CNN, pernyataan tersebut bakal meningkatkan ketegangan di antara dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut.

Ungkapan tersebut dilakukan oleh Departemen Keuangan AS seiring dengan nilai tukar yuan terhadap dollar AS yang merosot tajam. Pasalnya, bank sentral China yang biasanya menopang pergerakan yuan, memutuskan untuk mengizinkan mata uang negeri Tirai Bambu itu melemah di tengah ketegangan perdagangan yang terjadi antara China dan AS.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump melalui akun Twitternya pun menuduh China telah secara sengaja melemahkan mata uangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com