JAKARTA, KOMPAS.com - Derasnya aliran modal asing ke perusahaan unicorn Indonesia tidak hanya memiliki dampak positif.
Unicorn adalah istilah bagi perusahaan rintisan (startup) yang telah memiliki valuasi di atas 1 miliar dollar AS.
Aliran modal yang masuk ke unicorn Indonesia juga memiliki dampak yang negatif terhadap berbagai hal yang terkait dengan ekonomi.
Demikian diungkapkan Ketua Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kadin Indonesia Didik J Rachbini. Didik menganalogikan aliran modal asing ke unicorn seperti gorengan.
"Modal seperti ini perlu dicermati, ibarat kita makan gorengan, ada gizinya tetapi kolesterolnya perlu dicermati," ujarnya di acara FGD Kadin, Jakarta, Rabu (7/8/2019).
Baca juga: Empat Perusahaan Unicorn Indonesia Disebut Milik Singapura, Kok Bisa?
Didik yang juga seorang ekonom menegaskan tidak menolak investasi asing di unicorn Indonesia. Sebab, investasi asing juga punya aspek positif antara lain menguatkan nilai tukar rupiah.
Namun di sisi lain, bila modal asing itu sangat dominan dan tidak terkontrol, maka punya potensi sebaliknya. Aliran dividen akan mengalir ke luar negeri sehingga turut membebani neraca pembayaran RI yang sudah defisit.