Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disrupsi Digital Sektor Pertambangan, Marketplace Ini Jual Batu Bara

Kompas.com - 13/08/2019, 11:45 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Marketplace komoditas batubara pertama di Indonesia yang dinamai Vmining diluncurkan di Jakarta pada Senin (12/8/2019).

Perubahan teknologi mau tidak mau mengubah cara penjualan komoditas pertambangan dari konvensional menjadi digital.

Oleh karena itu, PT Bumi Banua Sinergi menggandeng PT Visitama Teknologi Indonesia yang tergabung dalam Member Visitama Group mengembangkan Vmining.

"Dengan adanya aplikasi Vmining, transaksi batubara dipermudah dengan berbagai keuntungan, salah satunya adalah memotong biaya survei batubara,” kata Direktur Utama PT Bumi Banua Sinergi, Arijanto, dalam siaran tertulis, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Cadangan Batu Bara Indonesia Tinggal 80 Tahun Lagi

Ia menjelaskan, produk yang ditawarkan Vmining telah melalui seleksi sehingga dapat dipastikan berkualitas unggul, sesuai dengan gross air received (GAR) atau nilai kalori yang dibutuhkan

Dengan aplikasi itu, lokasi batu bara dapat di cek secara online. Dengan demikian, alternatif pengiriman batubara dapat disesuaikan dengan budget dan dihitung secara online.

"Kini pasar jauh lebih luas, dengan jangkauan nasional, Vmining dapat menghubungkan penjual dengan pembeli yang kemudian akan mengincar pangsa Internasional,” ujarnya.

Baca juga: Emiten Kapal Raup Kontrak Pengangkitan Batubara Senilai 12 Juta Dollar AS

Tak cuma kemudahan transaksi, ia melanjutkan, marketplace tersebut juga menjamin keamanan pembayaran.

Demi menunjang kemudahan dan kenyamanan itu, Vmining bermitra dengan salah satu bank BUMN yakni BNI.

Arijanto mengklaim Vmining telah memiliki legalisasi dengan mengandeng partner dan pemasok dari Kalimantan dan Sumatera.

"Kami melayani semua permintaan secara online, baik dalam jumlah kecil seperti hanya satu truk untuk target domestik sampai permintaan besar dengan target internasional," kata dia.

Perintis digitalisasi sektor tambang

Sementara itu, Direktur Utama PT. Visitama Teknologi Indonesia Reza Putra mengatakan, peluncuran Vmining menjadi pintu masuk transaksi digital bagi dunia usaha sektor tambang di Indonesia.

"Kami siapkan aplikasi transaksi batubara untuk mempermudah dan mempersingkat proses penjualan. Kami mudahkan pembeli, penjual dan mediator dalam bertransaksi dengan sistem yang aman secara online," ujar dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM) melalui Badan Geologi, cadangan terbukti batubara Indonesia mencapai sekitar 41 miliar ton hingga Juni 2019.

Baca juga: ESDM: Produksi Batubara Indonesia Masih Aman Hingga Tahun 2100

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono menegaskan, produksi batubara Indonesia masih ada dalam batas aman hingga 2100 mendatang.

Menurut dia, ambang batas aman itu bisa terjaga apa bila tingkat produksi tahunan bisa terjaga 400-an juta hingga 500-an juta ton, dilansir Kompas.com (25/7/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com