Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Petani Tetap Tenang Meski 250 Hektar Sawah di Tegal Kekeringan

Kompas.com - 14/08/2019, 08:26 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com - Sedikitnya 250 hektar (ha) lahan pertanian di Tegal mengalami puso alias gagal panen akibat kekeringan.

Untungnya, para petani masih bisa bernafas lega karena terproteksi asuransi pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tegal Khofifah mengatakan, puluhan petani tersebut kini mengajukan klaim asuransi usaha tani.

''Kami sekarang sedang memproses sekitar pengajuan klaim asuransi dari petani. Jumlahnya antara sekitar 70 orang dan jumlah kemungkinan bisa bertambah,'' kata Khofifah melalui rilis tertulis, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Subsidi Asuransi Pertanian, Kementan Kucurkan Rp 163 Miliar

Untuk diketahui, asuransi petani itu memang sudah ada sejak 2017 dengan total anggota sekitar 15 ribu orang.

Mengacu pada 2018, lanjut Khofifah, jumlah klaim asuransi petani mencapai Rp 900 juta.

''Asuransi memang disarankan kepada petani untuk mengantisipasi kalau terjadi gagal panen. Mereka bisa mengambil haknya sekitar Rp 6 juta rupiah sekali musim,'' ujarnya.

Adapun persyaratan pengajuan premi asuransi sebesar Rp 36 ribu per tiga bulan diajukan oleh petani lewat petugas penyuluh pertanian (PPL).

Baca juga: Gagal Panen, Petani di Karawang Tak Merugi Berkat Asuransi Pertanian

Lalu untuk klaim tetap melalui Dinas Pertanian yang akan menyatakan gagal panen atau tidak.

''Asuransi ini sangat meringankan petani,'' paparnya.

Saat ditanya soal hasil panen pada musim tanam kali ini, Khofifah menegaskan posisi cadangan pangan masih aman.

''Bahkan surplus 72.800 ton. Kami juga memiliki cadangan pangan daerah 15 ton, sementara di Bulog ada 100 ton. Secara umum dampak kekeringan, posisi hasil panen masih surplus meski ada beberapa lahan yang puso,'' jelasnya.

Meningkatkan semangat

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengungkapkan harapannya agar pembayaran klaim asuransi dapat meningkatkan semangat untuk bertani.

“Kepada kelompok tani yang mendapatkan bantuan kami harap agar dapat dipergunakan semestinya,” ujar Sarwo Edhy.

Dengan pembayaran klaim asuransi, lanjutnya, petani bisa langsung menanam kembali.

 

Baca juga: Selain Padi, Kementan Upayakan Cabai dan Bawang Dilindungi Asuransi Pertanian 

Terkait realisasi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) tahun ini, hingga Juli terdapat 375.278,28 ha yang sudah terlindungi dari target 2019 seluas 1 juta ha.

Sepanjang 2018, realisasi lahan yang ikut dalam program AUTP seluas 806.199,64 ha dari target 1 juta ha. Dari angka itu terdapat 12.194,29 ha yang diklaim karena gagal panen.

"Gagal panen tersebut terjadi karena kekeringan, banjir, dan gangguan penyakit," pungkas Sarwo Edhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com