Hijrah Ke Luar Negeri Bisa Meningkatkan Pendapatan?

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pekerja muda profesional banyak yang pindah ke luar negeri untuk bekerja agar penghasilan mereka melonjak naik.

Mengutip CNBC, Rabu 914/8/2019), HSBC baru-baru ini merilis survei HSBC Expat. Hasilnya menunjukkan bahwa orang-orang muda yang berusia antara 18 hingga 34 tahun dapat memperoleh lebih banyak penempatan pekerjaan di luar negeri ketimbang kelompok umur lainnya.

Survei tersebut menemukan bahwa para pekerja dari generasi millennial dan Gen Z menikmati peningkatan pendapatan dan perkembangan karir di semua pekerjaan di luar negeri. Data ini didapat dari survei kepada 18.000 ekspatriat yang ada di 163 negara.

Pendapatan rata-rata pekerja yang berumur antara 18 hingga 34 tahun naik 35 persen setelah pindah ke luar negeri, dari rata-rata sebelumnya 40.358 juta dollar AS menjadi rata-rata 54.484 juta dollar AS. Di industri tertentu, kenaikan itu bisa mencapai setinggi 51 persen.

Baca: Ingin Bangun Karier di Luar Negeri? Cek 5 Negara Pilihan Ekspatriat Ini

Untuk pekerja yang lebih tua, mereka menikmati kenaikan gaji yang lebih rendah. Penghasilan untuk mereka yang berusia antara 35 dan 54 naik hanya di bawah seperempat atau 24 persen setelah pindah ke luar negeri. Sementara mereka pekerja yang berusia 55 tahun ke atas meningkat 9 persen.

Berdasarkan laporan tersebut ditemukan bahwa kaum muda merasa lebih dihargai secara profesional ketimbang rekan-rekan mereka yang lebih tua, setelah mereka pindah ke luar negeri.