Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbaiki Indeks Pembangunan Manusia, Ini yang Dilakukan Pemerintah

Kompas.com - 14/08/2019, 16:02 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks pembangunan manusia Indonesia masih tertinggal, bahkan dibandingkan negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Pemerintah pun berusaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), salah satunya lewat pendidikan.

"Indeks pembangunan manusia, kita masih jauh tertinggal. Kita ranking 36 dari 114 negara. Itu Korea yang negara kecil dia ranking 14, Singapura ranking 2. Tapi kita juga enggak bisa sama sih sama Singapura," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Jakarta, Rabu (14/8/19).

Pemerintah, imbuh Moeldoko, mengupayakan peningkatan peringkat Indonesia dalam indeks pembangunan manusia melalui perbaikan pendidikan SDM.

Baca juga: Indeks Modal Manusia Indonesia Kalah Jauh dari Singapura dan Vietnam

Saat ini program Kartu Indonesia Pintar sudah menjangkau 20,3 juta penduduk. Sementara itu, program beasiswa Bidik Misi telah mebiayai 300.000 anak.

Kemudian, pada tahun 2019, Kementerian Keuangan menganggarkan dana sebesar Rp 66 triliun untuk LPDP.

Moeldoko mengatakan, Presiden Joko Widodo pun menargetkan penerima Kartu Indonesia Pintar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pada tahun 2020, pemerintah menargetkan sebanyak 400.000 penerima Kartu Indonesia Pintar dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com