Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

PGN Berkomitmen Bantu Negara Kurangi Konsumsi Minyak Bumi, Caranya?

Kompas.com - 15/08/2019, 18:38 WIB
Mikhael Gewati

Penulis


KOMPAS.com
- Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Gigih Prakoso mengatakan, saat ini Indonesia masih bergantung pada minyak bumi untuk memenuhi kebutuhan energinya.

“Pada 2017 lalu, bauran energi Indonesia sebesar 241 Million Tonnes Oil Equivalen (MTOE). Dari jumlah itu 42 persen adalah minyak bumi, 30 persen batu bara, 2 persen gas bumi dan energi baru terbarukan (EBT) 6 persen,” kata Gigih seperti dalam keterangan tertulisnya.

Gigih sendiri mengatakan itu saat hadir dalam acara PGN Goes to Campus di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (15/8/2019).

Ia melanjutkan, pada 2025, penggunaan minyak bumi ditargetkan bisa ditekan menjadi 25 persen, batu bara 30 persen, gas bumi 22 persen dan EBT ditargetkan mencapai 23 persen. Adapun target bauran energi Indonesia 6 tahun mendatang di angka 412 MTOE.

Baca juga: Gara-gara Inovatif, PGN Sabet IDX Channel Awards 2019

Sementara itu, kata dia, pada 2050, pemerintah menargetkan penggunaan minyak bumi semakin menurun hanya 20 persen dan gas bumi makin meningkat menjadi 24 persen.

“Maka dari itu, implementasi kebijakan energi nasional melalui strategi bauran energi yang dilaksanakan secara konsisten akan mendukung tercapainya kemandirian energi, ketahanan energi dan pada akhirnya akan membuat Indonesia berdaulat dalam pemenuhan energinya,” ujar Gigih.

Di kesempatan yang sama Rektor UGM, Panut Mulyono mengapresiasi kegiatan yang dilakukan PGN. Menurutnya, sosialisasi mengenai PGN dan pentingnya gas bumi bagi kemandirian energi perlu terus dilakukan.

“Saya senang kegiatan ini dilakukan di UGM. Ini menjadi wadah bagi mahasiswa-mahasiswi mengetahui peranan dan kontribusi BUMN di sektor gas ini dalam membangun kemandirian energi Indonesia" katanya.

Utilitas gas bumi makin meningkat

Lebih lanjut, Panut Mulyono mengatakan, gas bumi juga punya peran penting dalam bauran energi untuk mencapai kedaulatan energi nasional maupun memperbaiki neraca dagang Indonesia.

Mantan Direktur Perencanaan Investasi dan Managemen Risiko di PT Pertamina (Persero) menegaskan, jika utilisasi gas bumi domestik dari tahun ke tahun semakin meningkat.

Menurutnya hal itu tak lepas dari adanya dukungan kebijakan dari pemerintah untuk mengalokasikan gas bumi untuk keperluan domestik dibandingkan untuk ekspor.

Ia menjelaskan, kebijakan untuk meningkatkan pemanfaatan gas bumi domestik telah dilakukan pemerintah bersama-sama dengan PGN sebagai subholding gas.

Aktivitas para pekerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)Dok. Humas PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN Aktivitas para pekerja PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)
Contohnya seperti pembangunan dan pengoperasian jaringan gas bumi untuk rumah tangga, konversi bahan bakar minyak ke gas bumi untuk transportasi darat dan laut.

“Peningkatan pemanfaatan gas bumi tidak hanya memberi manfaat secara ekonomi namun juga bagi lingkungan,” ucap dia.

Perlu diketahui, saat ini, PGN telah memiliki jaringan gas sepanjang lebih dari 10.000 kilometer (km) dan pipa jaringan gas rumah tangga pemerintah sepanjang lebih dari 3800 km.

Halaman:


Terkini Lainnya

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com